Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala BNPB Tegaskan Pentingnya Aktivitas PRB

Aktivitas Pengurangan Risiko Bencana (PRB) merupakan investasi penting guna meminimalisir dampak dari potensi ancaman bencana. Begini kata Kepala BNPB

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Kepala BNPB Tegaskan Pentingnya Aktivitas PRB
Dokumentasi BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito meninjau langsung ke wilayah terdampak gempa di Karangasem, Bali, Minggu (17/10/2021). Kehadiran Ganip untuk memastikan penanganan gempa di Karangasem, Bangli dan wilayah terdampak lainnya ditangani dengan baik. 

Berkaitan dengan itu, Ganip mengatakan manajemen bencana sudah seharusnya menjadi satu kesatuan yang terintegrasi, baik sebelum, saat terjadi, dan pasca terjadi bencana.

Manajemen bencana mulai dari pencegahan dan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan harus menjadi siklus yang terkelola dengan baik melalui upaya dan dukungan semua pihak.

"Bapak Presiden dalam setiap kesempatan selalu menyatakan bahwa penanggulangan bencana harus mengedapankan aspek pencegahan. Jangan sampai kita hanya bersifat reaktif saat bencana terjadi," ucapnya.

Baca juga: BNPB Minta Warga Waspada Dampak Cuaca Ekstrem

Keinginan Presiden itu, kata Ganip seperti pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati.

Artinya, upaya pengurangan risiko pada kondisi pra-bencana, harus menjadi tulang punggung upaya penanggulangan bencana.

Di BNPB, menurut Ganip, pihaknya membagi klaster kebencanaan menjadi 4, yaitu; pertama, Geologi dan vulkanologi yang meliputi: letusan gunung api, gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi.

Kedua, Hidro Meteorologi Kering, meliputi: kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan.

Berita Rekomendasi

Ketiga, Hidro Meteorologi Basah, yang meliputi: banjir, banjir bandang, longsor, abrasi pantai, gelombang ekstrem, angin puting beliung, serta siklon tropis,

Keempat, Bencana Non-Alam, meliputi; pencemaran limbah, land subsidence, epidemi/pandemi, dan kegagalan teknologi.

"Pada kesempatan kali ini saya hanya menyinggung satu bencana non-alam yang sama-sama sedang kita rasakan saat ini, yaitu pandemi Covid-19," ucap Ganip yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19.

Dia menjelaskan sejak awal kemunculannya, Covid-19 sudah menginfeksi 240 juta orang lebih di seluruh dunia.

Baca juga: Kepala BNPB Yakin Lonjakan Kasus Covid-19 Gelombang Ketiga Dapat Dicegah

Hingga saat ini, Indonesia masih berjuang melawan Covid-19 dan perlu dilakukan sinergi bersama, untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

Ganip mengaku bersyukur pandemi Covid-19 telah menurun drastis dan penanganan yang dilakukan pemerintah Indonesia telah mendapat pengakuan dari internasional.

"Berdasarkan level asesmen dari Kementerian Kesehatan dengan mengikuti standar WHO, Indonesia kini berada pada level 2, dengan transmisi komunitas berada pada tingkat 1 dan kapasitas respon sedang," ujarnya.

Meskipun saat ini kondisi pandemi relatif terkendali, Ganip mengajak semua pihak tidak lengah dan terbuai.

"Tidak boleh lengah dan harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M dan mengikuti program vaksinasi," tandasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas