Kemenag RI Selenggarakan Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Tokoh Agama
Program ini diikuti oleh 100 peserta dari kalangan tokoh agama di Rembang pada 20 Oktober 2021.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
![Kemenag RI Selenggarakan Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Tokoh Agama](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/diskusi-kemenag11.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Litbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kementerian Agama RI menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan ekonomi umat berbasis tokoh agama.
Program ini diikuti oleh 100 peserta dari kalangan tokoh agama di Rembang pada 20 Oktober 2021.
Kegiatan tersebut bertujuan mendorong para tokoh agama berperan serta dalam kegiatan kewirausahaan dan penguatan ekonomi umat.
“Pesantren memiliki potensi ekonomi yang sangat besar yang bermanfaat bagi umat Islam dan masyarakat luas. Selama ini pesantren telah mampu mandiri dalam membiayai operasional pesantren namun tetap memerlukan perhatian pemerintah melalui pemberdayaan ekonomi,” kata Kasubag TU Rizky Riyadu Taufiq, hari ini.
Pemberdayaan ekonomi pesantren dapat dilakukan dengan cara memberikan memperoleh dukungan pelatihan, pendampingan, inkubasi dan dukungan teknis serta akses permodalan. Bisnis yang dijalankan oleh pesantren atau tokoh agama perlu menyesuaikan dengan potensi dan segmentasi pasar.
Baca juga: Kemenag: Pembimbing dan Petugas Haji Bakal Bersertifikasi BNSP
Kewirausahaan pesantren berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, mulai dari menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan nasional, menciptakan nilai tambah barang dan jasa, mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial, serta terciptanya ekonomi umat yang kokoh,” jelas Taufiq
“Kami senantiasa melakukan riset pemberdayaan ekonomi berbasis pondok pesantren atau tokoh agama dan mendorong semangat kewirausahaan di kalangan santri maupun tokoh agama,” tambahnya.
Sementara itu, Gus Abdullah Muava’ Ali menyatakan bahwa kegiatan pemberdayaan ekonomi umat perlu dikembangkan agar dapat menciptakan santri yang ahli agama dan bisnis.
“Islam di Indonesia disebarkan oleh Ulama saudagar. Nabi Muhammad SAW pun juga seorang pebisnis handal. Oleh karena itu, pemberdayaan ekonomi umat harus mendapat perhatian besar,’ kata Pengasuh Pesantren Al-Amin Sarang Rembang Gus Muava’
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.