Kesaksian Buruh Yang Nyaris Ditarik NII, Sebut Mirip Bunglon dan Sulit Dideteksi Aparat
Buruh itu diwajibkan infak yang cukup besar untuk mendukung program negara dan diminta untuk mengajak sahabatnya bergabung di NII.
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Beruntung buruh tersebut mendapatkan sebuah informasi dari Ken Setiawan, mengenai bahaya kelompok radikal NII.
"Setelah mendapatkan jawaban dari NII Crisis Center, buruh itu akhirnya minta bertemu dengan tim NII Crisis Center. Setelah ketemu baru dia semakin yakin bahwa apa yang di lakoni adalah salah dan harus ditinggalkan," kenang Ken.
Baca juga: Puluhan Remaja di Garut Diduga Dibaiat NII, Densus 88 Turun Tangan
Baca juga: Kaji Masalah Rekrutmen NII di Garut, Kemenag Beri Pendampingan Korban Baiat
Korban NII Dimiskinkan Atas Nama Infak
Ken mengungkapkan, apa yang dialami buruh yang nyaris bergabung dengan NII itu benar-benar memprihatinkan.
Menurut Ken, buruh itu dipaksa memberi uang untuk mendukung program NII, menggunakan mekanisme infak.
"Korban NII itu akan dimiskinkan hartanya atas nama infak. Dirusak akhlaknya, yang tadinya anak baik tiba tida mengkafirkan semua orang termasuk orang tua, dan yang paling jahat adalah dihancurkan masa depanya," papar Ken.
Menurut petugas yang diselamatkan Ken, jumlah jemaah haji NII sudah mencapai ratusan di Kota Bandar Lampung.
Jumlah itu berisikan kalangan palajar dan mahasiswa, bahkan ada oknum dosen di salah satu kampus di Bandar Lampung.
Melalui Ken, buruh menginstruksikan masyarakat untuk berhati-hati dengan keberadaan kelompok radikal NII.
"Sebab mereka bisa saja ada di sekitar kita karena mereka itu bunglon, tidak punya ciri ciri fisik secara khusus. Bahkan aparat pun mungkin saja tidak mendeteksi mereka karena mereka membaur dengan masyarakat," kata Ken, menyampaikan pesan buruh tersebut. (*)