Soal Deklarasi Anies Baswedan Maju Pilpres 2024, Wagub DKI: Kami, Gerindra Usung Lagi Pak Prabowo
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara soal deklarasi dukungan Gubernur Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Editor: Wahyu Aji
Sementara itu, pengamat politik Tony Rosyid menilai, inisiatif relawan ini tidak lepas dari situasi sosial dan politik yang energinya sudah diarahkan secara masif ke 2024.
Sebab, selama ini, Anies termasuk kepala daerah yang tidak mau latah terkait Pilpres 2024.
Tony menilai Anies lebih memilih diam dan tampak lebih asik dengan kerja sebagai Gubernur DKI.
Baca juga: Sosok Laode Basir, Koordinator Deklarasi Dukungan ke Anies untuk Maju di Pilpres 2024, Eks Caleg PAN
"Hampir semua postingan Anies terkait dengan progres kerja yang sedang dituntaskannya di DKI. Anies muncul di fly over Jagakarsa yang hampir rampung dikerjakan. Muncul lagi di Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang rencananya selesai di tahun 2022."
"Muncul di Stasiun LRT/MRT sambil melaporkan tingkat kemacetan ibu kota yang terus menyusut. Muncul lagi di Banjir Kanal Timur dengan report pengerukan sungai dan persiapan mengatasi banjir."
"Hampir setiap kemunculan Anies merupakan laporan progres kerja sebagai Gubernur DKI. Bukan sebagai capres. Dua hal yang berbeda," kata Tony dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Rabu (20/10/2021).
Menurut Tony, mestinya setiap pejabat negara secara rutin melaporkan progres kerjanya ke publik.
Dari hasil kinerja ini, biarlah publik yang akan menilai layak tidak untuk maju sebagai presiden.
Soal deklarasi Anies, Tony menilai para relawan tidak bisa menahan karena tidak ingin Anies kalah start dari calon presiden lainnya.
Baca juga: PAN Sambut Baik Anies Baswedan Dideklarasikan Sebagai Capres untuk 2024
"Mesti dari hasil kerja dan karya, bukan hasil pencitraan. Biarlah hasil kerja dan prestasi yang berbicara kepada rakyat. Sampai disini, baliho dan pencitraan tidak dibutuhkan."
"Kalau hari ini ada yang deklarasikan Anies, bisa dipastikan itu bukan mau, apalagi rencana Anies. Selama ini, kalau kita baca, Anies tidak punya karakter latah seperti itu."
"Mereka, masyarakat yang melakukan deklarasi, sepertinya sudah tidak tahan. Tidak ingin Anies telat start. Tidak ingin panggung publik penuh sesak pencitraan," ungkap Tony.
Tony pun menduga para relawan ingin Anies muncul, apalagi dalam berbagai survei, elektabilitas Anies selalu berada di urutan antara satu sampai tiga besar.
"Melihat berita deklarasi Anies yang masif dan viral, sepertinya kemauan mereka, orang-orang yang ingin Anies memimpin negeri ini, tak lagi bisa dibendung."