Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Jokowi Minta Adanya Evaluasi dan Investigasi Terkait Sanksi WADA untuk Indonesia

Bey mengatakan dalam rapat tersebut Presiden minta adanya evaluasi internal dan investigasi secara menyeluruh terkait sanksi tersebut.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Presiden Jokowi Minta Adanya Evaluasi dan Investigasi Terkait Sanksi WADA untuk Indonesia
Tangkap layar kanal YouTube KompasTV
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peringatan Hari Santri Nasional 2021 hari ini, Jumat (22/10/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS . COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat internal terbatas pada Jumat, (22/10/2021).

Rapat tersebut salah satunya membahas sanksi WADA (World Anti-Doping Agency) kepada Indonesia.

"Tadi rapat membahas sanksi WADA," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin kepada wartawan, Jumat (22/10/2021).

Bey mengatakan dalam rapat tersebut Presiden minta adanya evaluasi internal dan investigasi secara menyeluruh terkait sanksi tersebut.

"Reformasi LADI secara total dan Menpora segera perbaiki komunikasi dengan WADA," katanya.

Baca juga: Syahrial Bakhtiar: ISORI Dukung Menpora Amali Membawa Persoalan Sanksi Doping Ke Jalur Hukum

Rapat tersebut dipimpin Presiden dan dihadiri Wapres Ma'ruf Amin, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Berita Rekomendasi

"Selain itu, Wakil Menteri BUMN, dan Ketua LADI," pungkasnya.

Sanksi WADA kepada Indonesia menjadi sorotan publik karena menyebabkan bendera Indonesia tidak bisa berkibar dalam sejumlah ajang olahraga internasional. 

Salah satunya saat Indonesia memboyong Piala Thomas 2021.

Seperti diketahui, usai adanya Sanksi WADA kepada LADI, Menpora Amali langsung membentuk tim akselerasi dan investigasi.

Akselerasi dilakukan untuk mempercepat komunikasi dengan pihak-pihak terkait terutama WADA guna mempercepat pencabutan sanksi.

Kemudian investigasi dilakukan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa penyebabnya.

“Kami bentuk tim tujuh orang, dua dari NOC, dua dari perwakilan cabor (bulutangkis dan angkat besi), dua dari LADI dan satu dari pemerintah. Kita sampaikan kepada Pak Presiden dan beliau sambut baik supaya langkah-langkah ini lebih di akselerasi dan kita yang utamakan bagaimana supaya LADI segera penuhi apa yang diminta WADA,” kata Menpora.

“Jadi itu konsentrasi kita, secara paralel kita juga kan investigasi supaya ini tidak terulang lagi. Kita sedang usahakan agar cepat dan pak Presiden dipahami kami dan tentu beliau pantau langkah-langkah yang kita lakukan selanjutnya setiap hari. Kita komunikasi terus, dan leading sector tetap LADI, kami tim dan pemerintah adalah membatu karena WADA hanya menerima komunikasi dengan LADI,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas