Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ramai-ramai Kritik Menteri Agama yang Ucap Kemenag Hadiah Negara bagi NU, Buya Anwar: Bubarkan Saja

Pernyataan tersebut berbuntut panjang. Banyak pihak kemudian angkat suara dan mengkritik menteri agama.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ramai-ramai Kritik Menteri Agama yang Ucap Kemenag Hadiah Negara bagi NU, Buya Anwar: Bubarkan Saja
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. 

”Semestinya sebagai seorang menteri dan pemimpin umat mereka lebih mencerminkan dan mengedepankan sikap arif serta bersikap dan bertindak sebagai negarawan," ucap Anwar.

Sebelumnya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendapat sorotan dan kritik lantaran pernyataan kontroversialnya yang menyebut Kemenag merupakan hadiah negara untuk NU.

Hal itu ia sampaikan di acara webinar RMI PBNU dalam peringatan Hari Santri 2021, Rabu (20/10).

”Kemenag itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum tapi secara spesifik untuk NU," kata Gus Yaqut.

Pernyataan itu muncul dalam closing statemen Yaqut saat membuka webinar tersebut.

Baca juga: Menag Yaqut Sebut Kementerian Agama Hadiah untuk Nahdlatul Ulama

Mulanya, Yaqut mengatakan beberapa waktu lalu ada perdebatan kecil di Kemenag.

”Ada perdebatan kecil di kementerian. Ketika mendiskusikan Kementerian Agama, saya berkeinginan mengubah tagline, tagline Kemenag kan Ikhlas Beramal, saya bilang enggak ada ikhlas ditulis itu, namanya ikhlas itu di dalam hati kok ditulis?" papar dia.

Berita Rekomendasi

"Ya ini, menunjukkan enggak ikhlas. Enggak ikhlas mungkin kalau ada bantuan terus minta potongan, itu enggak ikhlas. Kelihatan membantu tapi minta potongan itu enggak ikhlas. Ikhlas Beramal itu enggak bagus, enggak pas, ada perdebatan kecil," tambah dia.

Dari sana, Ketua Umum GP Ansor itu kemudain mengatakan perdebatan terus berkembang hingga menyinggung sejarah berdirinya Kemenag.

Yaqut mengatakan, ketika itu ada pihak yang tidak setuju Kemenag menjadi kementerian semua agama.

"Kemudian berkembang jadi sejarah asal usul Kemenag. Ada yang bilang, enggak bisa Kemenag hadiah negara untuk umat Islam karena waktu itu perdebatannya bahwa kementerian ini harus jadi kementerian semua agama, melindungi semua umat agama," ucap Yaqut.

"Tapi ada yang tidak setuju, karena katanya kementerian ini harus agama Islam, karena Kemenag itu hadiah negara untuk umat Islam. Saya bantah bukan, Kemenag itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, tapi secara spesifik untuk NU," ucap dia.

Oleh sebab itu, Yaqut menilai wajar saja jika saat ini NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag.

Sebab ia menilai NU mempunyai jasa besar dalam cikal bakal lahirnya Kemenag.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas