Apa Itu Menwa? Berikut Sejarah Terbentuknya Menwa, Tahap Pelantikan, Semboyan, dan Tujuan Menwa
Berikut ini sejarah terbentuknya Resimen Mahasiswa (Menwa), tahap pelantikan organisasi Menwa, semboyan Menwa dan tujuan dibentuknya Menwa.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Resimen Mahasiswa atau biasa disingkat Menwa adalah organisasi internal kampus.
Organisasi ini dapat ditemui di universitas maupun instansi akademisi lainnya.
Terbentuknya organisasi Menwa tidak lepas dari perjuangan pemuda sejak zaman penjajahan.
Mengutip dari militer.id, Menwa adalah pemuda yang terdidik secara militer untuk menjadi penerus bangsa dan memiliki potensi mempertahankan keamanan negara.
Ir Soekarno mengumumkan maklumat terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat pada 5 Oktober 1945.
TKR boleh diikuti seluruh lapisan masyarakat termasuk pemuda dan pelajar.
Lalu, terjadi perkembangan organisasi militer di Indonesia, TKR berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Perubahan tersebut memengaruhi barisan pemuda misalnya terbentuknya Tentara Pelajar pada 1946.
Selengkapnya, simak sejarah Menwa sebagai organisasi pemuda berikut ini:
Baca juga: Kemampuan Wirausaha Wajib Dimiliki Mahasiswa untuk Hadapi Era 4.0
Sejarah Resimen Mahasiswa (Menwa)
Melansir dari resimen.ukm.unair.ac.id, Menwa merupakan organisasi yang dibentuk oleh Jendral Besar A.H. Nasution (alm).
Pembentukan Menwa terjadi pada 13 Juni–14 September 1959.
Saat itu, para mahasiswa diadakan wajib latih di Jawa Barat.
Tujuan dari kegiatan ini agar mahasiswa yang memperoleh latihan siap mempertahankan home-front.
Mahasiswa Walawa (Wajib Latih Mahasiswa) dididik di Kodam VI Siliwangi dan diberi hak menggunakan lambang Siliwangi.
Komando Pimpinan Besar Revolusi Presiden RI, Ir Soekarno mencetuskan Trikora pada 19 Desember 1961 di Yogyakarta.
Seluruh rakyat Indonesia termasuk mahasiswa menyambut komando Trikora dengan semangat revolusi untuk merebut Irian Barat dari penjajah.
Baca juga: Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Daftar Organisasi Pemuda dan Struktur Pengurus Kongres II
Isi Trikora:
1. Pantjangkan Sangsaka Merah Putih di Irian Barat
2. Gagalkan Negara Boneka di Papua
3. Adakan Mobilisasi Umum
Sejak peristiwa Trikora, timbul kewaspadaan nasional yang kuat.
Hal itu diperkuat dengan adanya rencana pendidikan perwira cadangan di Perguruan Tinggi.
Setelah itu terbitlah dua surat keputusan Pangdam VI Siliwangi.
Kemudian, pihak Universitas di beberapa wilayah mengoordinasi terbentuknya Badan Persiapan Pembentukan Resimen Serba Guna Mahasiswa Dam VI Siliwangi (disingkat BPP) Resimen Mahasiswa DAM VI Siliwangi pada 20 Januari 1962
Pengurus BPP tersebut adalah:
1. drg. R. G. Surya Sumanti (Rektor UNPAD) selaku Koordinator
2. Isrin Nurdin (Pembantu Rektor ITB) selaku wakil Koordinator I
3. Kusdaminto (PR Unpar) selaku wakil Koordinator II
4. Moch. Sunaman dari PUS PSYAD pada waktu itu selaku sekretaris
BPP mengadakan Refreshing Course selama sepuluh minggu di Resimen Induk Infantri pada Februari 1962.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan latihan selama 14 hari atau biasa disebut Latihan Pasopati.
Baca juga: Museum Sumpah Pemuda Gelar Pameran Tokoh Pers di Balik Sumpah Pemuda
Pelantikan Resimen Mahasiswa
Anggota Resimen Mahasiswa angkatan 1959 dilantik oleh Pangdam VI/SLW menjadi bagian organic dari kodam VI/SLW pada 20 Mei 1962.
Kemudian, mereka membentuk kader inti baik untuk laki-laki maupun perempuan.
Pembentukan kader sudah berlangsung sejak semester 2 tahun ajaran 1962–1963.
Mahasiswa dan mahasiswi Jawa Barat (Bandung khususnya) mengikuti Latihan di Bihbul (sekarang Secaba Dam III/Slw, Bihbul).
Pelatihan tersebut diikuti oleh berbagai mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai universitas.
Mereka berada di bawah asuhan pelatih-pelatih dari RINSIL.
Lalu, terbitlah Surat Keputusan Mentri Koordinator Komponen Pertahanan atas nama Keamanan DR. A. H. Nasution Jendral TNI yang mengesahkan Duaja Resimen Mahawarman pada 12 Juni 1964.
Penyerahan Duaja dilakukan oleh Menko sendiri.
Garuda Mahawarman resmi berdiri berdampingan dengan Harimau Siliwangi.
Menyusul surat keputusan tersebut, dikeluarkan lagi SKB3 menteri tentang juklak pembinaan organisasi Resimen Mahasiswa pada 19 Januari 1978.
SKB3 tersebut berdasarkan Keputusan bersama tiga Menteri Menha, Mendiknas, dan Mendagri dam Otda Nomor KB/14M/X/2000, Nomor 6/U/KB/2000, dan Nomor 39 A tahun 2000 tanggal 11 Oktober 2000 tentang Pembinaan dan Pemberdayaan Resimen Mahasiswa.
Resimen Mahasiswa Mahadipa satuan 939 UMP berdiri pada tanggal 5 Oktober 1985 di bawah Komandan Hari Kuswarno.
Baca juga: Anggota DPR Ajak Mahasiswa Aktif Kawal Penyusunan UU
Semboyan dan Tujuan Resimen Mahasiswa
Menwa memiliki semboyan Widya Castrena Dharmasiddha.
Semboyan itu berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti Penyempurnaan Pengabdian Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan.
Ilmu pengetahuan dalam semboyan itu berarti segala macam cabang keilmuan yang didapat saat menjadi mahasiswa.
Sedangkan Ilmu Keprajuritan adalah pengetahuan tentang jiwa keperwiraan, kekesatriaan serta kepemimpinan, bukan sekedar keahlian dalam bertempur atau pun yang sejenis.
Kedua ilmu dalam semboyan Menwa diharapkan dapat berguna untuk menempuh jenjang karier dan tidak melupakan tujuan utama melakukan pengabdian pada masyarakat.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Resimen Mahasiswa