Ramai Nama Jalan Mustafa Kemal Attaturk, Mahfud MD Cerita Sejarah, Yusril Sindir Pemerintah
Rencana pemberian nama jalan di Jakarta dengan nama tokoh bangsa Turki, Mustafa Kemal Attaturk, menjadi perhatian berbagai tokoh negeri
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Rencana pemberian nama jalan di Jakarta dengan nama tokoh bangsa Turki, Mustafa Kemal Attaturk, masih hangat dibincangkan.
Sejumlah tokoh memberikan pendapatnya menanggapi rencana penamaan jalan dengan cara resiprokal alias saling berbalas kedua negara itu.
Mereka yakni Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dan Fadli Zon.
Hingga akademisi di bidang hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra.
Baca juga: Kontroversi Nama Jalan Mustafa Kemal Attaturk, Mahfud MD: Jangan, Tak Sebanding dengan Bung Karno
Para tokoh ini di antaranya menyebut bahwa nama Mustafa Kemal Attaturk tidak pas nuntuk sebuah jalan di ibu kota.
Sementara ada yang menyoroti langkah Pemerintah meminta negara lain soal pemberian nama jalan.
Inilah fakta-fakta pendapat para tokoh dirangkum Tribunnews.com mengenai rencana pemberian nama jalan di Jakarta dengan nama Mustafa Kemal Attaturk.
1. Sekjen MUI Menolak
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan menolak pemberian nama jalan Mustafa Kemal Ataturk.
Menurut dia, Mustafa Kemal Ataturk adalah tokoh yang erat dengan paham sekularisme.
Baca juga: Balas Pemberian Nama Jalan ‘Ahmet Soekarno’, Nama Pendiri Turki Akan Dijadikan Nama Jalan di Jakarta
Atas alasan tersebut, pihaknya mengusulkan nama tokoh besar Turki lainnya, yakni Muhammad al Fatih atau Sultan Mehmed II.
"Karena itu saya ingin menegaskan daripada lebih banyak menimbulkan pro kontra, saya mengusulkan nama Kemal Ataturk ini diganti dengan nama lain yang lebih bagus yaitu Muhammad Al Fatih atau Sultan Mehmed II."
"Karena ini nama seorang tokoh yang sangat legendaris yaitu penaklukan Konstantinopel," jelas Amirsyah, diktutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (18/10/2021).
Amirsyah menambahkan, nama Muhammad al Fatih dinilai sebanding dengan tokoh Soekarno menjadi nama jalan yang ada di Turki.