Hari Sumpah Pemuda, PPI: Kaum Muda Harus Perkuat Semangat Ke-Indonesiaan
Andy Soebjakto mengatakan sejarah kepeloporan kaum muda kepada bangsa dan negara harus terus dijaga dan dikembangkan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presidium Pimpinan Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Andy Soebjakto mengatakan sejarah kepeloporan kaum muda kepada bangsa dan negara harus terus dijaga dan dikembangkan.
Hal ini diungkapkan oleh Andy, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini, Kamis (28/10/2021).
"Kaum muda tidak boleh kehilangan relevansi kehadiran dan perannya. Justru harus makin diperkuat dari waktu ke waktu," ujar Andy melalui keterangan tertulis, Kamis (28/10/2021).
"Kaum muda juga dituntut untuk mengambil hikmah inspiratif Sumpah Pemuda untuk terus memperkuat ke-Indonesiaan," tambah Andy.
Sekat-sekat lama yang berbasis SARA, menurut Andy, harus diantisipasi agar tidak kembali berkembang menjadi arus yang dominan.
Andy menilai kontribusi nyata kaum muda bagi nation building harus makin tinggi.
Sehingga rasa berbangsa Indonesia makin kokoh di tengah-tengah kehidupan rakyat.
Baca juga: Peringati Sumpah Pemuda, GP NasDem Gelar Aksi Donor Darah dan Plasma Lewat PSP Berderma
Kaum muda juga harus berani tampil sebagai jembatan komunikasi dan katalisator jika muncul konflik dan pertentangan di tengah-tengah masyarakat.
"Kaum muda adalah lem perekat bagi kemajemukan kita, sehingga tidak ada konflik yang kemudian mengarah pada perpecahan bangsa. Inilah salah satu cara untuk menjaga eksistensi NKRI yang ber-Bhinneka Tunggal Ika," ucap Andy.
Selain itu, Andy meminta pemerintah memberikan dukungan bagi perkembangan kehidupan kepemudaan yang sehat dan produktif.
Baik dalam dunia gagasan dan pemikiran, kebebasan bersikap dan menyatakan pendapat, maupun dalam mengambil pilihan-pilihan aksi nyata di bidangnya masing-masing.
"Pemerintah dituntut untuk membuka ruang yang terbuka dan segar bagi kaum muda untuk berekspresi. Kaum muda butuh ruang ekspresi yang segar dan sehat, bukan tindakan-tindakan represi," kata Andy.
Kaum muda, menurutnya, harus berani mengembangkan tradisi baru atau budaya baru yang obyektif, menghargai prestasi, sistem merit.
Serta mengutamakan kecakapan dan tanggungjawab, menghilangkan sisa-sisa feodalisme dan berbagai cara pandang lama yang menghambat kemajuan.