BNPT Akan Reedukasi dan Rehabilitasi Ideologi 59 Anak di Garut yang Diduga Dibaiat NII
Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid mengatakan pihaknya akan melakukan reedukasi dan rehabilitasi terhadap 59 anak di Garut Jawa Barat yang diduga dibaiat
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid mengatakan pihaknya akan melakukan reedukasi dan rehabilitasi terhadap 59 anak di Garut Jawa Barat yang diduga dibaiat oleh kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
Dalam melakukan reedukasi dan rehabilitasi tersebut, kata dia, BNPT akan bekerja sama dengan sejumlah pihak di antaranya KPAI dan MUI.
Hal tersebut disampaikannya dalam Live Talk Show Tribun Network bertajuk: Mewaspadai Paham Radikalisme pada Jumat (29/10/2021).
"Sekarang bagaimana terhadap mereka, katakanlah yang di Garut ini 59 (anak), maka kita lakukan reedukasi dan rehabilitasi ideologi dengan bekerja sama," kata Nurwakhid.
Nurwakhid menjelaskan reedukasi dan rehabilitasi ideologi merupakan bagian dari strategi deradikalisasi.
Langkah tersebut, kata dia, dilakukan untuk mengembalikan mereka yang telah terpapar paham radikal atau mengurangi tingkat keterpaparannya.
Baca juga: Polisi Dalami Pegibaran Bendera NII di Garut, 3 Pria yang Mengaku Panglima Diperiksa
Sedangkan bagi aktor ideolog NII yang telah membaiat anak-anak tersebut, kata, Nurwakhid sedang diproses hukum.
"Tetapi bagi para pelakunya terutama kaum ideolog, itu kita sudah melakukan upaya hukum," kata dia.
Diberitakan sebelumnya sebanyak 59 remaja di Garut, Jawa Barat, diduga dibaiat oleh kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
Polres Garut hingga saat ini masih mendalami kasus tersebut untuk mengetahui apakah kelompok tersebut menyebarkan aliran intoleransi dan radikalisme.
"Saat ini masih dilakukan pendalaman secara kolaboratif, kemudian melibatkan juga unsur dari MUI, termasuk KPAI, dari Kesbangpol, P2TP2A,” kata Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono seperti dikutip dari tayangan Sapa Indonesia Akhir Pekan KOMPAS. TV, Sabtu (9/10/2021).
“Ini masih dalam pendalaman kami, apakah memang ini adalah terpapar terhadap aliran-aliran intoleransi dan radikalisme, sehingga tentunya harus betul-betul pasti dulu, kira-kira seperti apa,” sambungnya.
Tak hanya itu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri juga ikut turun tangan untuk menyelidiki informasi lebih lanjut terkait kasus dugaan pembaiatan oleh kelompok NII.
“Kita sudah monitor kejadian ini dan sedang mengumpulkan informasi lebih detail,” sambung Kepala Bagian (Kabag) Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar, Kamis (7/10/2021).