Kemendes Salurkan Bantuan untuk 19 Desa Wisata Penyangga DSP Mandalika
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memfasilitasi desa penyangga Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memfasilitasi desa penyangga Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika dengan membangun sarana dan prasarana.
Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Kemendes PDTT, Sugito, mengatakan potensi pariwisata yang dimiliki Pulau Lombok harus didukung dengan penguatan infrastruktur objek dan amenitas desa wisata.
Serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pariwisasta melalui pelatihan rumah tinggal (homestay), kuliner dan pemandu wisata.
"Industri pariwisata adalah industri yang dinamis, inovatif dan kreatif. Maka dari itu kami terus berusaha mempercepat kemandirian desa, melalui peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendukung dan kapasitas pelaku wisata di wilayah penyangga DSP Mandalika,” ujar Sugito melalui keterangan tertulis, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: Seloroh Anies Baswedan Saat Tim Sepakbola Pemprov Vs DPRD: Kita Bek, Mereka Penyerang Semua
Pembangunan dilakukan di 19 Desa di empat kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Utara.
Sugito menjelaskan ke-19 desa wisata di Lombok, antara lain Desa Selong Belanak, Desa Kopang Rembiga, Desa Bilibante, Desa Aik Dareq, Desa Kembang Kuning, Desa Sembalun, dan Desa Pringgasela.
Lalu Desa Seruni Mumbul, Desa Sembalun Bumbung, Desa Paremas, Desa Sugian, Desa Mamben Baru, Desa Senaru, Desa Malaka, Desa Jenggala, Desa Pemenang Barat, Desa Sesaot, Desa Sekotong Tengah dan Desa Sedau.
Bantuan yang diberikan dibagi menjadi dua, pertama bantuan yang mendukung infrastruktur obyek wisata antara lain pembangunan jalan lingkungan, homestay, kios dan kedai serta gazebo.
Baca juga: Anggota DPR RI Ini Punya Solusi Atasi Krisis Energi dan Disrupsi Teknologi
Kedua adalah bantuan yang mendukung amenitas wisata, antara lain, pembangunan toilet umum, balai kesenian, penyediaan sarana dan prasarana pendukung TIK, serta bangunan pendukung lainnya.
“Selain bantuan infrastruktur, desa wisata penyangga mendapatkan pelatihan agar dapat memaksimalkan keramahtamahan dengan memberikan kesan yang terbaik kepada wisatawan mancanegara dan domestik yang datang ke Lombok saat WSBK dan Moto GP nanti,” jelas Sugito.
Indonesia didapuk menjadi tuan rumah World Superbike (WSBK) 2021 dan FIM MotoGP World Championship (MotoGP) 2022 yang akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Gelaran Internasional tersebut diharapkan dapat menjadi momentum memperkenalkan keindahan alam dan kekayaan budaya Pariwisata Lombok ke seluruh dunia.
Pengamat Pariwisata, Dodi Riadi menambahkan, kegiatan peningkatan mapasitas bagi para pelaku usaha pariwisata dibidang homestay, kuliner dan pemandu wisata dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM dalam pengembangan pariwisata desa.
“Karena saat ini pariwisata telah menjadi salah satu sektor prioritas yang strategis dalam membangun perekonomian Indonesia,” imbuh Dodi yang juga menjadi koordinator pelatihan.
Dodi mengungkapkan, perubahan dari paradigma lama yang sebelumnya lebih fokus kepada “Membangun Desa”, menjadi “Desa Membangun”, yakni pola lama dalam pembangunan desa yang sebelumnya menjadi objek, kini menjadi subjek dari pembangunan desa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.