Singgung Masa Jabatan Presiden Hanya Bisa 2 Periode, Megawati Sebut Partai Berhak untuk Menang Terus
Megawati sebut tak ada batasan waktu terkait kepemimpinan sebuah partai politik dalam mengusung pemimpin negara
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menjelaskan soal batasan waktu terkait kepemimpinan sebuah partai politik dalam mengusung pemimpin negara.
Menurut Megawati, tidak ada aturan khusus yang melarang sebuah partai politik bisa memenangi pemilihan umum (pemilu) terus-menerus.
Berbeda dengan presiden, masa jabatannya maksimal 2 periode, atau sepuluh tahun.
Pernyataan tersebut disampaikan Megawati saat memberikan arahan dalam peresmian Prasasti Taman UMKM Bung Karno dan 16 Kantor Partai, Kamis (28/10/2021).
"PDIP itu mudah-mudahan sebuah partai yang alhamdulillah dipercaya oleh rakyat, sudah dua kali menimba kemenangan."
"Dan dengan demikian saya selalu katakan, apakah ada aturan kita tidak boleh menang terus? Enggak ada yang menghalangi."
Baca juga: Berkaca Pemilu 2014 Lalu, Ini Strategi Megawati Usung Capres PDIP Menurut Pandangan Pengamat
"Karena yang harus ditarik itu adalah presidennya yang boleh dua kali, tapi kalau partainya mau menang terus enggak ada aturan enggak boleh. Itu lah yang saya inginkan," kata Megawati dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (29/10/2021).
Megawati Tak Sembarangan Putuskan Capres
Untuk itu, demi partainya dapat selalu dipercaya masyarakat, Megawati akan berupaya keras untuk benar-benar mempertimbangkan segala keputusannya dalam memutuskan siapa tokoh yang akan ia usung di pemilu 2024 mendatang.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menjelaskan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, memiliki pertimbangan yang matang pada setiap keputusan politiknya.
Termasuk pertimbangan mengenai pemilihan Jokowi sebagai calon presiden dari partainya pada kontestasi sebelumnya.
Baca juga: Megawati: Kalau Sudah Tak Suka PDIP Silakan Mundur, Daripada Saya Capek Pecat-pecatin
Megawati, kata Hasto, tak akan sembarangan memutuskan siapa yang akan maju untuk melanjutkan estafet pemerintahan saat ini.
"Ibu Mega melakukan pertimbangan-pertimbangan yang sangat matang untuk mengambil keputusan politik itu, terbukti Pak Jokowi dulu juga dicalonkan oleh Ibu Mega," terang Hasto, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (29/10/2021).
Oleh karena itu, Hasto menegaskan keputusan siapa calon presiden yang diusung di Pilpres 2024 ada di tangan Megawati Soekarnoputri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.