Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Sikap Tegas Kapolri Bicara 'Potong Kepala', Kompolnas: Harus Dituruti Anak Buah, Jangan Macam-macam

Kapolri keluarkan statement 'Tak Mampu Bersihkan Ekor, Kepala Saya Potong', Kompolnas beri dukungan: Harus Dituruti Anak Buah, Jangan Macam-macam

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Sikap Tegas Kapolri Bicara 'Potong Kepala', Kompolnas: Harus Dituruti Anak Buah, Jangan Macam-macam
TRIBUNNEWS.COM/IST/HO
Listyo Sigit Prabowo 

TRIBUNNEWS.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit beberapa waktu lalu sempat mengeluarkan pernyataan tegas sebagai respon terhadap sejumlah kasus penyimpangan yang dilakukan oknum polisi.

Listyo meminta para jajarannya menindak tengas oknum anggota polisi yang bertindak menyimpang dan merugikan institusi.

Bahkan, dia tak segan-segan mengecam pimpinan yang tidak mampu menjadi tauladan bagi jajarannya dan masih melanggar aturan.

"Namun terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi maka jangan ragu melakukan tindakan. "

"Kalau tak mampu membersihkan ekor maka kepalanya akan saya potong," ucap Listyo Sigit, melansir Tribunnews.com, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Apresiasi Festival Mural, Ketua Komisi III DPR Dukung Kapolri Jamin Kebebasan Berekspresi

Terkait hal itu, Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indriati memberi dukungan terhadap pernyataan tegas Kapolri.

Menurut Poengky, Listyo SIgit adalah pribadi yang pendiam.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti (Istimewa)
Berita Rekomendasi

Ketika Kapolri sudah mengeluarkan statement secara tegas, maka perintah tersebut jangan dianggap remeh.

Sehingga, siapapun jajaran di bawah bisa saja terancam dicopot jabatannya, jika tak bersungguh-sungguh.

"Ini keras banget. Ini bentuk ketegasan pak Kapolri. Beliau ini orangnya pendiam, ketika beliau berstatement keras harus dituruti anak buah dan dilaksanakan sebaik baiknya. "

"Ini warning, jangan macam-macam," ucapnya dikutip dari tayangan YouTube Medcom.id, Minggu (31/10/2021).

Baca juga: Kritik Pungli Oknum Polisi, Pemural Asal Jakarta Juarai Piala Kapolri 2021

Poengky juga mengakui banyaknya kasus penyimpangan oknum polisi yang terjadi beberapa minggu ini.

Salah satunya, kasus seorang pimpinan polisi di kantor wilayah yang diduga melakukan pelecehan seksual pada putri dari tersangka.

"ini kan secara etika moral, satu bentuk pengkhianatan terhadap institusi dan bentuk pelecehan merendahkan martabat perempuan. Ini mencoreng nama baik institusi Polri," jelas dia.

Ia meminta para kepala kepolisian di daerah untuk menindak tegas oknum yang tidak taat aturan.

Baca juga: 10 Pemenang Lomba Piala Kapolri 2021 Diizinkan Gambar Mural Kritik di Mabes Polri

Jangan sampai ke depannya, ada kasus serupa yang terjadi, dan berujung harus Kapolri yang turun tangan.

"Saya melihat aturan di dalam Polri sudah clear, kalau ada anggota yang melakukan tindak pidana maka dipidana, ada anggota yang melalukan pelanggaran kode etik maka diproses etik."

"Ini semestinya diproses sungguh-sungguh. Pemimpin harus memberi teladan, membimbing dan mengawasi. Klau ada ank buah yang salah ditegur diproses hukum."

"Kalau proses berjalan lambatnya bahkan tidak ada gerakan, dampaknya masyarakat akan menjadi marah," tegas Poengky.

Sementara itu, menanggapi soal pernyataan Kapolri soal 'Potong Kepala', Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadhil Imran memberika istilah tambahan.

Dia menyatakan bakal "memblender" pimpinan yang lalai.

"Kapolri sudah memerintahkan kalau tidak mampu memotong ekornya yang busuk palanya saya potong, kalau saya, saya tambahkan saya blender sekalian pimpinan yang busuk itu," kata Irjen Fadhil Imran saat memberikan sambutan dalam lomba ketangkasan berkendara di Kapolda Cup yang digelar di Lapangan Presisi, Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (30/10/2021), dikutip dari Kompas.TV.

Baca juga: Peserta Lomba Mural Piala Kapolri 2021 Gambar Wajah Mirip Presiden Jokowi

Dia menyatakan, para pimpinan di Polda Metro Jaya haru mampu mengawasi anggotanya.

Selain itu juga harus terus mengasah kemampuan anak buahnya dan turun ke lapangan untuk melakukan pembinaan.

"Kita persenjatai, jangan sampai 'dor' di kaki, kena di kepala. Dor di kaki ya kena kaki," tegas Fadhil.

(Tribunnews.com/ Shella Latifa/ Igman Ibrahim)(Kompas TV)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas