Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA-FAKTA PKN, Partai Baru Diisi Loyalis Anas Urbaningrum, Klaim 'Mantan Kader' Tertarik Gabung

Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menjadi partai baru yang siap mewarnai kancah politik Indonesia.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in FAKTA-FAKTA PKN, Partai Baru Diisi Loyalis Anas Urbaningrum, Klaim 'Mantan Kader' Tertarik Gabung
Istimewa
Logo Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). 

TRIBUNNEWS.COM - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menjadi partai baru yang siap mewarnai kancah politik Indonesia.

Partai tersebut dibentuk pada Oktober 2021 lalu.

Diketuai oleh Gede Pasek Suardika usai dirinya mengundurkan diri dari partai yang menaunginya terdahulu, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Berikut fakta-fakta partai tersebut, dikutip Tribunnews dari berbagai sumber:

1. Diketuai Gede Pasek

Sekjen Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), I Gede Pasek Suardika berpose usai wawancara khusus di Kantor Tribun Network di Jakarta, Jumat (19/3/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan
Sekjen Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), I Gede Pasek Suardika, berpose usai wawancara khusus di Kantor Tribun Network di Jakarta, Jumat (19/3/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Gede Pasek diketahui telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekjen Partai Hanura.

Ia kemudian terpilih menjadi Ketua di Partai PKN.

Baca juga: Komnas HAM-Kemenkumham Sepakat Tindaklanjuti Pengaduan Keluarga Korban Kebakaran Lapas Tangerang

Berita Rekomendasi

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Sekjen PKN, Sri Mulyono, menjelaskan soal proses Gede Pasek jadi ketua.

Ia menyebut Gede Pasek sering dihambat dalam menyalurkan ide dan gagasan politiknya.

"Sebenarnya begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya dihambat sehingga tidak bisa maksimal, kami sudah meminta GPS untuk keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat," kata Sri Mulyono, Sabtu (30/10/2021).

Namun, tambah Sri Mulyono, GPS menyatakan tidak enak meninggalkan Hanura karena telanjur punya jalinan erat dengan banyak kader di daerah.

Sri Mulyono menyayangkan kemampuan dan pemikiran GPS yang mumpuni di bidang politik tidak diberikan ruang berkreativitas.

Akhirnya dengan pertimbangan kalkulasi waktu dan kesiapan untuk penataan partai, GPS bersedia.

"Begitu bersedia, GPS meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan, maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara," katanya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas