Mural dan Kebebasan Berekspresi, Cara Kapolri Lihat Sejauh Mana Kinerja Polri di Lapangan
Dinal Gusti Direktur Lentera Studi Pemuda Indonesia (LSPI) mengapresiasi Festival Mural yang diselenggarakan Polri.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinal Gusti Direktur Lentera Studi Pemuda Indonesia (LSPI) mengapresiasi Festival Mural yang diselenggarakan Polri.
Menurutnya apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada dasarnya adalah upaya mengakomodir seni jalanan (Mural).
"Namun terlalu sempit dan gegabah bila kita berfikir bahwa kegiatan itu hanya sekedar seremonial atau untuk menutup-nutupi wajah Polri yang sempat tercoreng oleh insiden penghapusan mural," kata Gusti dalam keterangan yang diterima, Senin (1/11/2021).
Gusti mengatakan, Kapolri justru mencoba memanfaatkan tangan masyarakat dalam hal ini seniman untuk melihat sejauhmana kinerja Polri di lapangan.
"Kapolri, melalui Festival Mural ini memberikan ruang bebas kepada masyarakat untuk berkata jujur terhadap Polri secara institusi. Sebagaimana Janjinya yang tertuang dalam Jargon Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi berkeadilan), Kapolri dengan sangat prediktif mengukur langkah-langkah cerdas untuk melakukan pembenahan di internal Polri itu sendiri," ujarnya.
Baca juga: Apresiasi Festival Mural, Ketua Komisi III DPR Dukung Kapolri Jamin Kebebasan Berekspresi
Selain prediktif, Kapolri pun responsif dalam menangkap sejumlah isu yang berkaitan dengan institusinya.
"Kapolri sangat berani membuka saluran-saluran kritik yang lama tersumbat. Dan itu semua demi menegakan kembali citra Polri yang transparan dan berkeadilan," kata Gusti.
Dirinya menyebutkan, demokrasi bagaimanapun adalah rumah besar bagi segenap warga negara tanpa melihat latar belakangnya.
"Kritik adalah keniscayaan dalam Demokrasi itu sendiri. Tanpa kritik, Demokrasi akan mengalami stagnasi dan degradasi. Dan apa yang telah dilakukan Kapolri Listyo Sigit Prabowo melalui Festival Mural tersebut, adalah jawaban konkret keberpihakan Kapolri terhadap Demokrasi," kata Gusti.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal (Polisi) Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Polri akan menerima kritik yang disampaikan lewat mural tersebut karena merupakan bentuk aspirasi dan harapan publik kepada Polri.
"Juara satunya adalah yang berani mengkritik Polri. Oleh karena itu kritik ini tentunya akan kami terima dan juga ini adalah aspirasi, harapan masyarakat tentang perbaikan Polri ke depan," kata Listyo di Lapangan Bhayangkara, Sabtu (30/10/2021).
Listyo pun mengajak seluruh peserta untuk terus menjaga Polri agar menjadi lebih baik serta lebih dekat dan dicintai masyarakat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.