Nama Panglima TNI Baru Dikirim ke DPR Tunggu Presiden Jokowi Pulang dari KTT G-20, Siapa Sosoknya?
nama Panglima TNI yang baru bakal dikirim ke DPR tunggu Presiden Joko Widodo pulang dari KTT G-20.
Editor: Wahyu Aji
Ridlwan menyebut semua jenderal bintang empat berpeluang menjadi Panglima TNI.
"Tentu Bapak Presiden mempertimbangkan banyak faktor, termasuk masa jabatan juga," ujar alumni S2 Kajian Intelijen UI itu.
Ridlwan menjelaskan semua Kepala Staf akan pensiun sebelum Pilpres 2024.
KSAD Andika Perkasa pensiun tahun depan, KSAL Yudo Margono pensiun 2023, dan KSAU pensiun pada April 2024 atau pada saat Pilpres akan dihelat.
"Kalau melihat dinamikanya memang KSAD Jenderal Andika yang paling berpeluang dipilih. Sehingga tahun depan bisa ada Panglima TNI yang baru lagi dengan masa jabatan panjang melampaui pelaksanaan Pilpres 2024," ujar Ridlwan.
Namun, semua kembali pada prerogatif Presiden Jokowi.
"Ingat pemilihan Panglima hak Presiden. Ini bukan pilkada, atau pemilihan lurah yang pakai tim sukses. Kita tunggu saja surat resmi Presiden," ujar Ridlwan.
Baca juga: Anggota Komisi I DPR: Semua Kepala Staf Memiliki Peluang yang Sama untuk Menjadi Panglima TNI
Tak Ada yang Istimewa
Sebelumnya Pengamat Militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan berlebihan jika kehadiran Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa melepas Presiden Joko Widodo ke Roma dinilai sebagai sinyal positif penunjukan Panglima TNI pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Menurutnya, tidak ada yang istimewa dari peristiwa tersebut.
Ia mengatakan pelepasan keberangkatan Presiden ke luar negeri memang agenda protokoler kenegaraan yang lazimnya dihadiri oleh pimpinan TNI-Polri dan kepala daerah setempat.
Menurutnya, Hadi tidak hadir dan diwakili oleh Andika karena memang Hadi sedang tidak berada di Jakarta.
Ia mengatakan Hadi menghadiri pelantikan Taruna akademi TNI, sedangkan hari ini Hadi ada agenda di Surabaya, dan Singapura.
"Jadi menurut saya agak berlebihan jika kehadiran KSAD hari ini dimaknai sebagai sinyal positif penunjukan Panglima TNI," kata Fahmi saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (29/10/2021).