Panglima TNI Sebut Rendahnya Kasus Aktif Covid-19 Tidak Boleh Membuat Masyarakat Terlena
Masyarakat tidak boleh lengah dan terlena meski kasus aktif terbilang rendah dan angka penambahan kasus konfirmasi Covid-19 kecil.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani

Tujuan dari tracing kontak erat, kata dia, adalah memutus rantai penularan.
“Entry test dibutuhkan untuk memastikan bahwa kontak erat yang tertular mendapatkan penanganan yang tepat dan tidak menularkan kepada orang-orang terdekatnya,” kata Hadi.
Hadi mengungkapkan bahwa di Provinsi Sumatera Barat tren kenaikan kasus konfirmasi terjadi di Kota Padang Panjang, Pariaman, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Solok, Sijunjung, Dharmasraya dan Pasaman.
“Salah satu upaya menekan pandemi melalui vaksinasi. Saat ini 21 Ibu Kota Provinsi sudah mencapai vaksinasi dosis pertama di atas 70%. Sedangkan Kota Padang sendiri baru mencapai 57%, dengan nomor urut 32 dari 34 Provinsi,” kata dia.
Baca juga: Masih Ada Polantas Bandel, Dirlantas Polda Metro Minta Maaf, Buka Hotline Pengaduan Masyarakat
Pelaksanaan serbuan vaksinasi di wilayah Sumatera Barat tersebut meliputi 18 Kabupaten/Kota yang tersebar di seluruh wilayah Sumatera Barat dengan jumlah sasaran 37 ribu dosis.
Adapun sasaran yang akan divaksin terdiri dari masyarakat umum, Lansia, dan Pelajar.
Vaksin yang digunakan adalah Coronavac, Astra Zeneca, Pfizer, dan Moderna.
Tiga unsur yang terlibat dalam kegiatan tersebut yakni Pemerintah Daerah Sumatera Barat (Dinas Kesehatan), TNI dan Polri dengan kekuatan 56 Tim Vaksinator yang terdiri dari Dinas Kesehatan 20 Tim, TNI 14 Tim dan Polri 22 Tim.