Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivis Gelar Sidang Tandingan Forum COP26 di Patung Kuda, Protes Penanganan Iklim ke Jokowi

Novita Indri mengatakan pidato Jokowi di forum COP26 dinilai cuma omong kosong belaka dan tak sesuai fakta lapangan.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Aktivis Gelar Sidang Tandingan Forum COP26 di Patung Kuda, Protes Penanganan Iklim ke Jokowi
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Aliansi Perlawanan Perubahan Iklim (APPI) menggelar aksi teatrikal sidang tandingan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim COP26, di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (5/11/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis lingkungan yang tergabung dalam  Aliansi Perlawanan Perubahan Iklim (APPI) menggelar aksi teatrikal sidang tandingan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim COP26 di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (5/11/2021).

Pantauan Tribunnews.com di lokasi, meja dan kursi di jajarkan membentuk pola huruf U dan dikelilingi massa pembawa poster pesan protes.

"Hari ini kita gelar sidang tandingan COP26 di Glasgow," kata salah satu orator aksi di lokasi.

Dalam forum teatrikal ini, mereka menyuarakan keadilan iklim untuk semua.

Lewat poster, mereka juga menyuarakan bahwa iklim khususnya Indonesia saat ini sudah kritis.

Baca juga: Ajudan Joe Biden yang Ikut Pertemuan COP26 di Skotlandia Positif Terinfeksi Covid-19

Forum tandingan ini bertujuan untuk menyatakan bahwa orasi yang disampaikan Presiden Joko Widodo di Glasgow, Skotlandia, cuma klaim sepihak.

Berita Rekomendasi

Anggota Jeda Untuk Iklim, Novita Indri mengatakan pidato Jokowi di forum COP26  cuma omong kosong belaka dan tak sesuai fakta lapangan.

Isi pidato Jokowi dianggap cuma klaim sepihak.

Apalagi soal pernyataan deforestasi maupun kebakaran hutan sebesar 82 persen.

"Klaim sepihak soal penurunan deforestasi maupun kebakaran hutan sejumlah 82 persen menunjukkan bahwa negara menutup mata dan hatinya," kata Novita.

Ribuan korban bencana banjir besar di Kalimantan, kata Novita, salah satunya diakibatkan oleh hilangnya serapan hutan, serta angka kebakaran yang tinggi.

Data BNPB mencata terjadi 1.969 bencana sepanjang Januari - September 2021.

Bencana terbesar ialah hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan puting beliung.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas