Sambut Indonesia G-20, Gerakan Koperasi akan Bersuara tentang SDGs dan Perubahaan Iklim
Sebagai pemimpin forum G-20, Indonesia berkesempatan ikut mendesain arah kebijakan dunia.
Editor: Eko Sutriyanto
Nurdin Halid mendukung sikap Presiden Jokowi bahwa penanangan perubahan iklim harus diletakkan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Penanganan perubahan iklim harus bergerak maju seiring dengan penanganan berbagai tantangan global lainnya seperti pengentasan kemiskinan dan pencapaian tujuan dan 169 target Sustainable Development Goals (SDG’s) tahun 2030 PBB sebagai agenda dunia untuk keselamatan manusia dan planet bumi.
“Saya sangat setuju dengan Presiden. Tetapi, dalam implementasinya, Pemerintah harus melibatkan koperasi dalam pembangunan yang mengeksploitasi sumber daya alam. Sebab, petani, pekebun, peternak, petambak, nelayan, pengrajin yang tergabung dalam koperasi sangat berkepentingan dengan kelestarian lahan, hutan, laut dengan keragaman hayati di dalamnya,” ujar Nurdin Halid.
Menurut Nurdin, keberhasilan Indonesia menjadi Presidensi G-20 maupun komitmen Indonesia mencegah pemanasan global akan ditentukan oleh seberapa besar partisipasi dan kontribusi segenap komponen Bangsa ini. “Ini pekerjaan mahabesar yang tidak bisa diserahkan dan dikerjakan oleh Pemerintah sendiri,” ujarnya.
Nurdin Halid menegaskan, Dekopin ingin berkontribusi karena isu global tentang agenda SDGs dan masalah perubahan iklim menjadi perhatian serius gerakan koperasi dunia yang diwadahi International Cooperative Alliance (ICA). ICA adalah salah satu organisasi non-pemerintah terbesar di dunia dengan anggota 323 organisasi dari 112 negara, memayungi 3 juta koperasi dengan jumlah 1,2 miliar orang, serta mempekerjakan 280 juta profesional. Omzet 300 koperasi terbesar dunia mencapai lebih dari 2.149 triliun dollar AS.
“Sebagai anggota Organisasi Koperasi Internasional, Dekopin akan bersuara dan mengikuti langkah yang diambil oleh gerakan koperasi dunia. ICA telah menunjukkan aksi nyata dalam kedua isu global tersebut,” tandas Nurdin Halid yang juga menjabat Komite Eksekutif ICA Asia Pasifik 2020-2024.
Dekopin saat ini ‘beranggotakan’ sekitar 40 induk/gabungan koperasi, 34 Dekopinwil, 514 Dekopinda yang menaungi 127.124 badan usaha koperasi dengan anggota 26 juta orang, total asset Rp 155 triliun, omzet Rp 174 triliun, sisa hasil usaha Rp 6,5 triliun, dan kontribusi terhadap PDB sebesar 5,2%.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.