Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Diminta Pastikan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Berjalan Sesuai Prosedur dan Aman

Netty mengingatkan pemerintah agar mempertimbangkan dengan matang terkait jenis vaksin yang digunakan, dosis dan rentang waktu penyuntikan.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pemerintah Diminta Pastikan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Berjalan Sesuai Prosedur dan Aman
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pelajar mengikuti vaksinasi COVID-19 di Jakarta, Rabu (28/07/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher menyambut baik upaya pemerintah menyiapkan vaksinasi Covid-19 terhadap anak usia 6-11 tahun.

"Pemberian vaksin terhadap anak usia 6-11 tahun ini sangat krusial dilakukan di tengah pelonggaran kebijakan PPKM. Pastikan vaksinasi anak berjalan sesuai prosedur dan aman," kata Netty dalam keterangannya, Senin (8/11/2021).

Menurut Netty, anak-anak rentan terpapar saat berada di area publik, misalnya saat mengikuti PTM di sekolah, saat masuk mal dan berwisata bersama orang tua ataupun kegiatan lainnya.

"Sebaliknya, anak pun dapat menjadi sumber penularan bagi orang-orang di sekitarnya. Jadi siapkan vaksinasi untuk klaster ini dengan cara-cara yang tidak menimbulkan ekses, semisal resistensi dari orang tua ataupun kalangan pemerhati anak," katanya.

Netty juga mengingatkan pemerintah agar mempertimbangkan dengan matang terkait jenis vaksin yang digunakan, dosis dan rentang waktu penyuntikan 1 dan 2 yang aman untuk anak.

Baca juga: Koalisi Masyarakat Sipil Minta Pemerintah Fokus Terhadap Program Vaksinasi Covid-19

"Anak dengan penyakit penyerta juga perlu mendapat perhatian khusus. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) merekomendasikan agar imunisasi untuk anak dengan kanker dalam fase pemeliharaan, penyakit kronis atau autoimun yang terkontrol dapat mengikuti panduan imunisasi umum dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter penanggung jawab pasien sebelumnya," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Selain itu Netty meminta pemerintah bisa memastikan ketersediaan vaksin dari mulai pengadaan hingga penyuntikan.

"Pastikan stok vaksin tersedia atau setidaknya pemerintah sudah punya skema pengadaannya. Begitu juga dengan distribusi dan manajemen pengelolaannya. Jangan sampai vaksin kedaluwarsa dan terbuang sia-sia sebagaimana yang terjadi di Kudus beberapa waktu lalu," ujarnya.

Munculnya kejadian pasca imunisasi, kata Netty juga perlu dimitigasi sejak awal.

"Kita tidak ingin program vaksinasi anak yang dilakukan guna membangun kekebalan komunitas malah menjadi blunder karena adanya pengabaian prosedur," ucapnya.

Terkait waktu dan wilayah sasaran, Netty mengingatkan pemerintah agar vaksinasi anak dilakukan setelah cakupan vaksinasi dosis pertama secara nasional melebihi 70 persen dari total sasaran target vaksinasi.

"Pastikan pula agar dilakukan setelah minimal 60 persen populasi lansia telah divaksin. Lakukan pula di daerah dengan indikator terpenuhi tersebut sehingga menjadi role model bagi daerah lain," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas