Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini 4 Tempat Bersejarah yang jadi Saksi Bisu Peristiwa Hari Pahlawan 10 November 1945

Hari Pahlawan diperingati setiap satu tahun sekali pada 10 November, berikut 4 tempat bersejarah yang jadi saksi bisu Hari Pahlawan.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Miftah
zoom-in Ini 4 Tempat Bersejarah yang jadi Saksi Bisu Peristiwa Hari Pahlawan 10 November 1945
Freepik
Hari Pahlawan 10 November - Hari Pahlawan diperingati setiap satu tahun sekali pada 10 November. 

Para pejuang Indonesia bernama Hariyono dan Koesno Wibowo melakukan perobekan warna biru pada bendera Belanda, yang berwarna merah, putih dan biru.

Maka bendera yang terpajang pada saat itu menjadi merah putih atau menjadi warna bendera Republik Indonesia.

Insiden bendera itu juga mengakibatkan terbunuhnya Mr. Ploegman.

Hotel Majapahit yang dibangun pada tahun 1910 dan menjadi salah satu hotel bintang limadi Kota surabaya.

Hingga saat ini Hotel Majapahit masih didominasi oleh bangunan aslinya sejak dahulu kala, namun hanya terdapat beberapa bangunan luar dan unsur interiornya yang sudah direnovasi.

Baca juga: Panduan Doa Ziarah Nasional Hari Pahlawan 10 November 2021, untuk Agama Budha

4. Jembatan Merah

Jembatan Merah Surabaya (Kompasiana)
Jembatan Merah Surabaya (Kompasiana) (Kompasiana)

Jembatan Merah adalah salah satu monumen sejarah di Surabaya, Jawa Timur.

Berita Rekomendasi

Jembatan ini berdiri seperti adanya sebagai jembatan pada umumnya.

Jembatan Merah semasa zaman VOC dahulu dinilai penting karena menjadi sarana perhubungan paling vital melewati Kalimas menuju Gedung Karesidenan Surabaya, yang sekarang sudah tidak berbekas lagi.

Jembatan merah berperan penting saat perperangan terjadi, karena masyarakat Surabaya saat itu bertahan di kawasan Jembatan Merah untuk melawan tentara Belanda dan Sekutu.

Kawasan Jembatan Merah merupakan daerah perniagaan yang mulai berkembang sebagai akibat dari Perjanjian Paku Buwono II dari Mataram dengan VOC pada 11 November 1743.

Sejak saat itulah Surabaya berada sepenuhnya dalam kekuasaan Belanda.

Perubahan fisiknya terjadi sekitar tahun 1890-an, pagar pembatas diubah dari bentuk yang semula berbahan dasar kayu, diubah menjadi besi.

Jembatan inilah yang menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)(Bobo.grid.id/Cirana Merisa)(TribunJatim/Pipin Tri Anjani)(TribunTravel/Gigih Prayitno)

Berita lain terkait Hari Pahlawan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas