Marsudi Syuhud Jelaskan Mengapa PBNU Selalu Dipimpin Laki-laki
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud menjelaskan soal posisi Ketua Umum PBNU yang selalu diisi oleh seorang tokoh NU laki-lak
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud menjelaskan soal posisi Ketua Umum PBNU yang selalu diisi oleh seorang tokoh NU laki-laki.
Dia mengatakan jika PBNU diketuai oleh perempuan, maka namanya akan berubah.
"Kalau perempuan untuk muslimat. Kalau Nu ketumnya perempuan nanti NU jadi Muslimat NU," mata Marsudi lewat pesan singkatnya, Selasa (9/11/2021).
Dia juga mengatakan bagaimana NU telah memberikan ruang yang sama kepada perempuan lewat Fatayat NU.
"Muslimat harus perempuan," katanya.
Bahkan, organisasi di bawahnya, dikatakan Marsyudi juga sudah dilakukan pemisahan antara laki-laki dan perempuan, seperti halnya Ansor hingga Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Baca juga: PWNU dan PCNU se-Kepri Minta Said Aqil Kembali Pimpin PBNU
"Ansor laki-laki, Fatayat perempuan. IPNU laki-laki dan IPPNU perempuan," tandas Marsudi.
Seperti diketahui, Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) 2021 akan diadakan di Lampung pada 23-25 Desember 2021.
KH. Said Aqil Siradj siap sebagai inkumben di posisi Ketua PBNU.
Sementara itu, nama lain yang muncul yakni KH. Yahya Cholil Staquf, tokoh senior di PBNU yang juga mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).