Tenaga Ahli KSP: Pendidikan Vokasi Harus Wujudkan Visi Besar Presiden Jokowi
Fadjar Dwi Wishnuwardhani mengatakan, pendidikan vokasi harus mewujudkan visi besar Presiden Joko Widodo
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Fadjar Dwi Wishnuwardhani mengatakan, pendidikan vokasi harus mewujudkan visi besar Presiden Joko Widodo, yakni memastikan kebekerjaan dengan mendorong link and match dengan dunia usaha.
Fadjar menyampaikan ini, saat berkunjung ke Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari, Kamis (11/11/2021)
"Untuk mewujudkan visi tersebut KSP terus mendorong agar program pelatihan yang sudah disediakan dapat dikembangkan lebih lanjut dengan pembuatan MoU sebanyak mungkin antara pemerintah dengan industri," ujar Fadjar.
Terbangunnya link and match antara program vokasi dan industri, kata Fadjar, akan menghasilkan lulusan yang handal dan sesuai dengan kebutuhan industri.
Hal ini tentu sesuai dengan outcome yang diharapkan dari program vokasi karena industri bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja hasil pelatihan di BLK.
Dalam kesempatan itu, Fadjar juga mengapresiasi pelaksanaan Skill Development Center (SDC) di Kendari yang sudah berjalan baik.
Meski demikian, program yang sudah berjalan sejak 2019 tersebut masih butuh banyak dukungan dari pemerintah daerah setempat.
Baca juga: Menko PMK Ingatkan Potensi Pengangguran Akibat Minimnya Lulusan Pendidikan Vokasi
"Kordinasi dan komunikasi antar OPD perlu ditingkatkan agar SCD bisa lebih ditingkatkan. Selain itu juga perlu alokasi anggaran dan payung hukum yang jelas," sambungnya.
Tanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Nahwa Umar mengatakan, pemkot Kendari akan mengoptimalkan alokasi anggaran dari APBD.
"Kami juga akan mendukung apabila ada tambahan anggaran dari pusat. Kami juga butuh arahan dari KSP untuk perbaikan koordinasi agar lebih terorganisir," kata Nahwa.
Sementara itu, Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari sebagai tempat pelaksanaan dan pengembangan program SDC, saat ini memiliki 12 Kejuruan dengan 14 Program.
Di antaranya elektronik, las, garmen, TIK, dan otomotif.
Baca juga: Lulusan Kampus Vokasi Memiliki Peluang Besar Menjadi Sociopreneur
Ke depan rencananya dibangun kejuruan alat berat mengingat sudah ada permintaan dari salah satu perusahaan tambang nikel di Sulawesi Tenggara.