Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Hadapi Cuaca Ekstrem, Wapres Imbau Jajaran Mitigasi Bencana Dilakukan Sejak Dini

Menghadapi perubahan cuaca ekstrem, Wapres Ma'ruf Amin minta jajaran pemerintahan melakukan upaya mitigasi bencana sejak dini.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Indonesia Hadapi Cuaca Ekstrem, Wapres Imbau Jajaran Mitigasi Bencana Dilakukan Sejak Dini
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Lahan pertanian warga yang rusak akibat banjir bandang di Desa Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11/2021). Banjir bandang menerjang Kota Batu setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno, Kamis (4/11) pukul 14.00 WIB. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat saat ini sedang terjadi anomali perubahan suhu di perairan Samudera Pasifik akibat pemanasan global yang disebut sebagai Fenomena La-Nina.

Fenomena La-Nina ini turut berdampak pada meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia yang mencapai 20-70% di atas normal, sehingga menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan badai tropis.

Menghadapi perubahan cuaca ekstrem tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau kepada segenap jajaran pemerintahan dari tingkat pusat hingga daerah untuk melakukan upaya mitigasi bencana sejak dini.

"Saya mengimbau kepada seluruh jajaran pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah untuk melakukan berbagai upaya mitigasi dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem ini," seru Wapres melalui tayangan video, Kamis (11/11/2021).

Baca juga: Prakiraan Cuaca 33 Provinsi Jumat 12 November 2021: Medan dan 4 Kota Lain Berpotensi Hujan Petir

Lebih jauh, Wapres menuturkan bahwa BMKG telah memperingatkan kemungkinan terjadinya curah hujan yang jauh lebih tinggi selama bulan November 2021 hingga Januari 2022.

"Lakukanlah perencanaan mitigasi dengan lebih baik mengingat peringatan dari BMKG telah diberikan jauh sebelumnya," katanya

Terlebih, lanjut Wapres, tingkat keparahan bencana hidrometeorologi semakin meningkat dengan terjadinya kerusakan lingkungan di wilayah hulu sungai serta terjadinya kerusakan lingkungan di sepanjang aliran sungai.

Berita Rekomendasi

"Upaya penanggulangan jangka panjang seperti konservasi tanah dan air di hulu sungai melalui penghijauan, penataan daerah aliran sungai, serta edukasi kepada masyarakat harus lebih ditingkatkan," pintanya.

Baca juga: Setelah Wagub dan Sekda DKI, Giliran Pengelola Monas Buka Suara Soal Rencana Reuni Akbar PA 212

Adapun untuk penanggulangan jangka pendek, menurut Wapres, harus sudah dimulai sejak saat ini.

"Tingkatkanlah kewaspadaan karena dampak perubahan iklim dan cuaca ekstrem belum sepenuhnya bisa diprediksi dengan tepat," ujarnya mengingatkan.

Di samping itu, dalam melakukan mitigasi dan penanganan bencana saat ini, Wapres meminta segenap jajaran pemerintah dan masyarakat agar belajar dari pengalaman bencana-bencana yang terjadi sebelumnya.

"Kita sebagai bangsa pembelajar hendaknya dapat menjadikan pengalaman bencana pada masa yang lalu sebagai suatu pelajaran yang berharga," pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam dua pekan terakhir, tercatat beberapa wilayah di tanah air mengalami bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem, di antaranya banjir bandang di Batu, banjir batu di Pacitan, banjir besar di Sintang, serta timbulnya genangan-genangan air di Jakarta. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas