Tanggapi Cuitan Fadli Zon Terhadap Jokowi Soal Banjir Sintang, Istana Pastikan Semua Berjalan Baik
Istana menanggapi cuitan Fadli Zon di Twitter yang memberikan pernyataan terhadap Presiden Joko Widodo soal banjir di Sintang, Kalimantan Barat.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.CO M - Beberapa hari ini, cuitan Fadli Zon di Twitter terhadap Presiden Joko Widodo soal banjir di Sintang, Kalimantan Barat banyak diperbincangkan.
Pernyataan tersebut, mendapat respons dari sejumlah pihak.
Termasuk pihak Istana yang menanggapi cuitan Fadli Zon.
Diketahui, Fadli Zon menyampaikan pendapatnya setelah Presiden meresmikan Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika. Tinggal kapan ke Sintang, sudah 3 minggu banjir belum surut," tulis Fadli di akun Twitter pribadinya, @fadlizon.
Baca juga: Fadli Zon Ditegur Prabowo Subianto Usai Sindir Presiden Jokowi Soal Banjir Sintang
Menanggapi hal itu, Staf Khusus Mensesneg, Faldo Maldini, mengatakan apa yang disampaikan Fadli Zon sudah menjadi pembicaraan di mana-mana.
"Apa yang dikomentari oleh Bapak Fadli Zon, berarti apa yang sedang dilakukan oleh Pak Presiden Jokowi sudah memang jadi pembicaraan di mana-mana."
"Dan baru-baru ini kita juga mendapatkan informasi dan melihat bahwa betapa Indonesia hari ini dianggap menjadi kekuatan yang serius," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (15/11/2021).
Soal bencana alam di Sintang, Faldo menyebut pemerintah telah memberikan perhatian soal penanganan banjir di Sintang.
Menurutnya, juga sudah ada badan yang bertindak cepat dan pihak pemerintah terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait.
"BNPB sudah berkoordinasi dan turun dari awal. Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait," kata Faldo.
Lebih lanjut, Faldo mengatakan, bantuan tahap satu sudah mulai didistribusikan.
Sementara itu, bantuan kedua sedang diproses.
"Bantuan tahap kedua sudah diproses setelah pendataan dilakukan," ucapnya.