TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) menyebut pendaftar perempuan untuk calon anggota KPU - Bawaslu periode 2022-2027 alami peningkatan setiap periodenya.

Namun Wakil Direktur Eksekutif Puskapol UI, Hurriyah menyebut peningkatan pendaftar perempuan tak selaras dengan harapan pada hasil seleksi.

Misalnya saja pada hasil seleksi periode penyelenggara Pemilu tahun 2017-2022, di mana perempuan hanya mengisi 1 dari 5 kursi pimpinan di Bawaslu dan 1 dari 7 kursi pimpinan KPU RI.

Hal ini disampaikan oleh Hurriyah dalam audiensi Puskapol UI dengan tim panitia seleksi calon anggota KPU - Bawaslu secara daring, Selasa (16/11/2021).

"Kalau dari sisi pendaftaran tren pendaftar jumlah perempuan selalu alami peningkatan periode ke periode," kata Hurriyah.

"Cuman hasil seleksi masih jauh dari harapan. Contoh periode lalu, KPU RI hanya 1 perempuan, Bawaslu hanya 1 perempuan. Dari total 95 pendaftar, hanya 1 yang terpilih," terangnya.

Baca juga: Pendaftaran Sudah Ditutup, Ada 867 Calon Anggota KPU-Bawaslu yang Akan Jalani 11 Tahapan Seleksi

Menurut Hurriyah, masih terdapat tantangan dalam keterlibatan perempuan pada proses seleksi.

Misalnya, jaminan regulasi yang masih kurang, lemahnya dukungan politik, hingga perspektif gender yang masih belum merata.

"Tantangan keterlibatan perempuan dalam proses seleksi, misalnya, jaminan regulasi masih kurang, dukungan politik masih lemah, perspektif gender masih belum merata," ungkap dia.

Sebagai informasi, pendaftar calon anggota KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 telah resmi ditutup pada 15 November 2021 kemarin.

Berdasarkan situs tim seleksi pada laman https://seleksikpubawaslu.kemendagri.go.id, tercatat jumlah pendaftar untuk KPU sebanyak 492 orang, dan Bawaslu 375 orang. Sehingga total pendaftar 864 orang.