Polisi Bantah Tewasnya Anggota FBR di Joglo akibat Bentrokan Antar-Ormas
Polisi membantah bahwa bentrokan itu adalah perseteruan Forum Betawi Rempug (FBR) dengan Pemuda Pancasila (PP) di Kembangan, Jakarta Barat.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polres Jakarta Barat masih menyelidiki kasus bentrokan yang menewaskan satu orang di Joglo, Jakarta Barat pada Minggu (14/11/2021) lalu.
Polisi membantah bahwa bentrokan itu adalah perseteruan Forum Betawi Rempug (FBR) dengan Pemuda Pancasila (PP) di Kembangan, Jakarta Barat.
Saat ini, kepolisian masih mencari aktor di balik kejadian pengeroyokan dan aksi pembakaran posko PP di kawasan Meruya dan Joglo.
"Jadi jangan disimpulkan kalau ini bentrokan ormas. Karena kami sedang bergerak mencari pelaku utama, setelah dapat aktor utamanya nanti akan jelas permasalahannya. Apakah memang ada permasalahan pribadi atau motif lain," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo saat dihubungi, Rabu (16/11/2021).
Baca juga: Bentrok Ormas Tewaskan Satu Orang di Joglo, Polisi Masih Buru Pelaku
Baca juga: Sebuah Pos Ormas Dibakar di Meruya, Polisi Selidiki Kaitan dengan Tewasnya Anggota FBR di Joglo
Ady menambahkan bahwa pihaknya akan mengusut tuntas dua kejadian itu.
Ia juga telah membentuk tim untuk melakukan pengejaran pelaku dan mengungkap kasus pembakaran posko PP.
"Itu sudah pasti akan kami usut sampai tuntas. Kami sudah bentuk tim untuk mengusut tuntas pelakunya," imbuh Ady.
Saat ini polisi masih menganalisis rekaman CCTV di titik-titik sekitar TKP.
Ady berharap polisi bisa mendapatkan petunjuk dari CCTV tersebut untuk pengembangan penyelidikan.
"Kami masih cek CCTV di sekitar lokasi, doakan saja supaya cepat terungkap," katanya.
Baca juga: Polisi Cek CCTV di TKP Pengeroyokan Anggota FBR Hingga Tewas di Joglo
Sebelumnya, Ady menyebut jika aksi pengeroyokan hingga tewas dan aksi yang diduga balasan antara ormas FBR dan Pemuda Pancasila ini bukan bentrok ormas.
Ady menyebut kejadian itu murni tindakan individu dan tidak terkait dengan ormas FBR serta Pemuda Pancasila.
"Tidak ada bentrok ormas. Saya pastikan itu bukan organisasi. Rentetan kejadian itu murni pidana seperti biasa, tapi bukan melibatkan FBR dan PP karena tidak ada atribut yang mereka gunakan," tegas Ady.
Baca juga: Anies Acungkan Jempol saat Dicecar Progres Formula E yang Penentuan Lokasi Sirkuitnya Terus Molor
Pernyataan Ady berdasarkan hasil pengecekan langsung di lapangan.
Pihaknya langsung berinisiatif untuk melakukan kroscek kepada pimpinan masing-masing pemimpin ormas tersebut.
"Kenapa bukan bentrokan ormas? Karena kita tanya langsung kedua pimpinan pihak dan tidak ada bentrok ormas. Jadi person per person, bukan organisasi, tapi individu," lanjutnya.
Mengenai pembakaran terhadap posko yang menjadi simbol ormas yang diduga bertikai itu, menurut Ady itu hanyalah dampak keributan antar-individu.
"Bisa jadi itu dampak, tapi kasus sebenarnya kita nggak melihat itu antarormas, tapi antarindividu. Kalau terkait perusakan posko ormas, itu dampak tambahan yang kebetulan korbannya ini dari salah satu ormas tertentu," imbuhnya.