Presiden Jokowi Berharap Produksi Jagung di Sulawesi Selatan Bisa Tembus 1,8 Juta Ton
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan penanaman jagung bersama petani di Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan penanaman jagung bersama petani di Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Selasa (23/11/2021).
Presiden tampak didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Bupati Jeneponto Iksan Iskandar.
“Sore hari ini saya bersama dengan Pak Menko Perekonomian, dengan Menteri Pertanian, dan juga Gubernur Sulawesi Selatan, Pak Bupati Kabupaten Jeneponto dan para petani bersama-sama melakukan penanaman jagung di areal kabupaten ini sebesar 1.000 hektare,” ujar Jokowi.
Ada pun jagung yang ditanam adalah varietas NASA 29.
Kepala Negara berharap dengan makin banyak petani yang menanam jagung, kebutuhan jagung secara nasional dapat tercukupi.
Setiap hektare dari lahan pertanian tersebut diharapkan mampu menghasilkan jagung 6-7 ton dan Provinsi Sulawesi Selatan secara keseluruhan mampu memproduksi hingga 1,8 juta ton.
Baca juga: Tanam Jagung di Jenoponto, Presiden Jokowi Tegaskan Kebutuhan Nasional Bisa Dipenuhi Petani Lokal
“Ini memang kebutuhan jagung secara nasional masih kurang. Sehingga kita harapkan dengan semakin banyaknya petani yang menanam jagung, kekurangan stok jagung secara nasional dapat segera kita tutup dan tidak usah impor lagi,” ujarnya.
Terkait harga jagung, Presiden mengatakan harga jagung saat ini di Jeneponto sangat baik bagi petani yaitu mencapai Rp 4.000 per kilogram.
“Kalau harganya terlalu tinggi yang senang petani, tetapi para peternak ayam daging maupun ayam telur, pasti akan mengeluh karena harga pakan ternaknya menjadi tinggi,” imbuhnya.
Baca juga: Jokowi Minta Harga Jagung Berimbang Bagi Petani dan Peternak
Karena itu, Presiden Jokowi menekankan agar harga jagung baik bagi petani tetapi tidak memberatkan para peternak.
“Ini memang dua hal yang memang harus bisa seimbang, petani juga diuntungkan, tetapi para peternak yang juga harus diuntungkan. Inilah yang baru kita cari keseimbangannya, kalau produksi secara nasional itu tercukupi,” katanya.