Tak Hanya Permasalahan Terorisme, MUI Minta Pemerintah Fokus Berantas KKN Sampai ke Akarnya
Kata Anwar tak kalah penting dari permasalahan radikalisme yakni persoalan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang dinilainya sudah merajalela.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI) Anwar Abbas mengapresiasi kinerja tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri yang belakangan ini berhasil menangkap anggota terorisme dari beberapa jaringan.
Kendati begitu, kata Anwar tak kalah penting dari permasalahan radikalisme yakni persoalan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang dinilainya sudah merajalela di Indonesia.
Dirinya menegaskan, dalam kedua perkara yang dinilai penting dan menjadi kewaspadaan di negara ini, harus selayaknya disikapi secara tegas oleh Pemerintah, jangan hanya satu dari kedua permasalahan tersebut.
"Oleh karena itu saya menghimbau seluruh elemen bangsa untuk mengoreksi diri dan melakukan langkah-langkah nyata untuk mengatasinya," kata Abbas dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Ketua MUI Temui Mahfud MD Bahas Soal Penangkapan Terduga Teroris, Ini yang Disampaikan
Atas hal itu kata dia, sangat penting dan harus menjadi perhatian lebih bagi seluruh aspek bangsa, untuk fokus dalam memberantas masalah KKN yang dinilainya sudah mengakar ke beberapa lembaga.
Bahkan kata dia, permasalahan tersebut sudah meresahkan, merugikan bahkan mengancam kehidupan berbangsa.
Pimpinan PP Muhammadiyah itu lantas meminta kepada aparat penegak hukum yang fokus pada penanganan KKN dalam hal ini kepolisian, kejaksaan hingga KPK untuk sedianya dapat bertindak tanpa mengenal kondisi status sosial dan jabatan.
Baca juga: Masih Ada KKN, Instansi Pemerintah Diminta Tingkatkan Integritas ASN Melalui Delapan Area
"Kita harus kembali kepada semangat reformasi yang kita dengungkan dan perjuangkan dahulu yaitu memerangi dan membongkar KKN sampai ke akar-akarnya," ucapnya.
"Ini penting kita lakukan agar negeri kita ini bersih dari hal-hal yang akan merusak dan mengancam persatuan dan kesatuan serta eksistensi bangsa dan negara kita kedepannya," tukas Abbas.