Masyarakat Adat Tano Batak Tuntut Presiden dan Menteri LHK Tutup PT TPL
Masyarakat adat dari Tano Batak menuntut Presiden dan Menteri LHK tutup PT. Toba Pulp Lestari (TPL) dengan menghelat aksi demo dan konser Tano Batak
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat adat dari Tano Batak menuntut Presiden dan Menteri LHK tutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) dengan menghelat aksi demo dan konser Tano Batak di depan kantor KLHK, Jakarta, Jumat (26/11/2021).
Sebanyak 40 orang perwakilan masyarakat adat dari Tano Batak yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat (Gerak) Tutup TPL dari jaringan organisasi petani, buruh, lingkungan, dan mahasiswa di nasional meminta Mentri LHK menemui mereka di depan kantor LHK.
Namun hingga menjelang akhir unjuk rasa Menteri LHK tidak jua menemui masyarakat adat dari Tano Batak.
Ketua aksi mengatakan bahwa dirinya mengetahui Menteri LHK ada di kantor KLHK dan meminta untuk menemui mereka.
Baca juga: 11 Warga Sumatera Utara Jalan Kaki ke Jakarta untuk Minta Jokowi Tutup PT Toba Pulp Lestari
Masyarakat adat dari Tano Batak menuntut Presiden Jokowi dan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar untuk segera mengembalikan wilayah adat, mencabut izin dan menutup PT. Toba Pulp Lestari (TPL).
Investasi yang dilakukan PT Toba Pulp Lestari (TPL) di 12 Kabupaten di Sumatera Utara, menurut mereka telah melahirkan berbagai praktek perusakan lingkungan.
Termasuk perampasan tanah dan ruang hidup Masyarakat Adat Tano Batak, bahkan tindak kekerasan terhadap masyarakat.
Seorang sumber mengatakan intimidasi yang berlangsung selama 3 dekade lebih tersebut juga melahirkan berbagai intimidasi dan teror terhadap masyarakat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.