Digaji Rp700 Ribu Sebulan, Guru Honorer: Hari Guru Nasional Hanya Seremoni
Wilfridus Kado, guru honorer dari Nusa Tenggara Timur (NTT) menilai momen Hari Guru Nasional (HGN) 2021 hanya menjadi seremoni biasa.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wilfridus Kado, guru honorer dari Nusa Tenggara Timur (NTT) menilai momen Hari Guru Nasional (HGN) 2021 hanya menjadi seremoni biasa.
Guru SMKN 7 Ende ini mengatakan tidak ada yang spesial dari Peringatan HGN pada tahun ini.
"Biasa saja hari guru itu. Hanya seremonial saja," ujar Wilfridus dalam dialog Polemik MNC Trijaya, Sabtu (27/11/2021).
Menurut Wilfridus, selama ini kesejahteraan guru honorer di NTT masih belum terpenuhi.
Dalam sebulan Wilfridus hanya mendapatkan honor sebesar Rp700 ribu.
Baca juga: FSGI: Masih Banyak Guru Berstatus Honorer Sampai Purna Tugas
Bahkan jumlah ini telah mengalami penambahan sebesar Rp 300 ribu.
Wilfridus yang telah mengajar sejak 2015, awalnya hanya digaji Rp 400 ribu.
"Saya lihat upah guru minimum di NTT. Tidak sesuai upah minimum. Saya sudah 6 tahun menjadi guru," ucap Wilfridus.
Demi mencukupi kebutuhan keluarganya, Wilfridus harus bekerja di kebun dan peternakan.
Guru lain di sekolah tempat Wilfridus mengajar juga banyak yang bekerja selepas mengajar.
Saat ini, Wilfridus mengaku belum menerima gaji dalam tujuh bulan terakhir ini.
Dirinya berharap mendapatkan kesempatan untuk diangkat menjadi ASN.
Pasalnya, menurut Wilfridus, kesejahteraan guru honorer tidak menjanjikan.
"Ada PPPK kita ikut, UKG kita ikut. Ini berkaitan demgan upah. Kalau CPNS menjanjikan, kalau honorer tidak jelas," pungkas Wilfridus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.