Kominfo: Potensi Gelombang Ketiga Covid-19 Bukan Hoaks
Kementerian Kominfo sebut gelombang ketiga Covid-19 bukan hoaks. terbukti selama dua tahun terakhir, kasus melonjak usai liburan panjang.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Endra Kurniawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kominfo, Hasyim Gautama meminta Penyuluh Informasi Publik (PIP) berkomitmen menjadi lini terdepan dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Kedua sasaran ini menjadi strategi utama PIP dalam melaksanakan tugasnya.
Selain itu, penyebaran informasi mengenai potensi gelombang ketiga Covid-19 juga diharapkan menjadi agenda utama PIP.
Menurut Hasyim upaya ini sejalan dengan berbagai langkah pemerintah untuk bisa mengurangi ataupun mencegah risiko terjadinya gelombang ketiga Covid-19 di akhir tahun.
Baca juga: Isu Varian Mematikan Covid-19 Bikin Bursa Ikut Terimbas, IHSG Terjun Bebas
"Kita tidak boleh lengah untuk mencegah supaya potensi itu tidak terjadi,” ujar Hasyim melalui keterangan tertulis, Sabtu (27/11/2021).
Hal itu disampaikan Hasyim dalam Bimbingan Teknis PIP Rekrutmen 2017-2019 yang diselenggarakan di Palembang (25/11/2021).
Hasyim mengatakan peran PIP terus didorong untuk lebih sering melakukan diseminasi terutama menjelang libur Nataru yang akan datang.
"Sepertinya memang liburan ini menjadi salah satu faktor penentu kalau kita lihat dari riwayat gelombang Covid-19. Kita mengharapkan PIP yang langsung bertemu tatap muka dengan masyarakat untuk selalu mengedepankan protokol kesehatan," kata Hasyim.
Sementara itu, Tenaga Ahli Bidang Literasi Digital dan Tata Kelola Internet Kementerian Kominfo, Donny Budi Utoyo mengungkapkan, bahwa secara statistik selalu terbukti selama dua tahun terakhir, kasus Covid-19 di tanah air selalu melonjak tinggi setiap usai liburan panjang.
"Tidak ada yang namanya hoaks terkait gelombang ketiga covid, karena secara statistik sudah terbukti, bahkan beberapa negara Eropa sudah kembali melakukan lockdown. Yang bisa kita lakukan adalah mencegahnya,” ujar Donny.
Baca juga: Tinjau Vaksinasi Serentak, Kapolri Ingin Covid-19 Terkendali Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Di saat yang sama, Epidemiolog Kesehatan Muda Kelompok Substansi Imunisasi Kementerian Kesehatan, Devi Ani Siska, mengatakan status Covid-19 di Indonesia saat ini kita lihat memang sudah jauh terjadi penurunan, namun diharapkan masyarakat Indonesia tetap harus waspada.
Pemerintah saat ini terus mempercepat program vaksinasi. Jika melihat tren harian, Indonesia pernah memberikan vaksin mencapai 2 juta dosis per hari.
Namun, diungkapkan Devi, akhir-akhir ini lajunya semakin menurun terutama untuk pemberian vaksin di daerah, padahal menjelang akhir tahun ini persediaan vaksin cukup banyak.
"Untuk itu kita membutuhkan bantuan kepada Bapak Ibu PIP, bagaimana caranya agar daerah-daerah ini kita tingkatkan cakupan pemberian vaksinnya supaya bisa sama dengan daerah lain," pungkas Devi.