Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antisipasi Varian Baru Omicron, Epidemiolog Minta Pemerintah Lakukan Dua Hal Ini

Cegah varian baru dari Covid-19, B.1.1.529 atau Omicron masuk ke Indonesia, Epidemiolog minta pemerintah melakukan dua hal ini.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Antisipasi Varian Baru Omicron, Epidemiolog Minta Pemerintah Lakukan Dua Hal Ini
Pusat Penelitian Virus di Universitas Glasgow
Protein lonjakan Omicron dengan mutasi baru terlihat dalam warna merah, biru, emas dan hitam. 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan varian baru dari virus Covid-19, yakni B.1.1.529 atau Omicron yang berasal dari Afrika.

Omicron ini diumumkan sebagai variant of concern (VOC), yang artinya keberadaanya menjadi perhatian karena dinilai lebih mengkhawatirkan dari varian sebelumnya.

Meskipun varian baru ini belum terdeteksi masuk ke Indonesia, Epidemiolog Indonesia dari Griffith University, Dicky Budiman memberikan sejumlah antisipasi yang dapat dilakukan pemerintah.

Pertama, pemerintah dapat melakukan pencegahan di pintu masuk dan mendeteksi kasus lebih awal.

Baca juga: WHO: Tak Perlu Panik Pada Strain Omicron, Belum Tahu Bisa Kurangi Efektivitas Vaksin Atau Tidak

Menurutnya, penutupan akses pintu masuk dari asing tidak begitu efektif dalam mencegah varian ini masuk.

Untuk itu, ia lebih menekankan kepada langkah pemerintah mendeteksi kasus varian baru di awal.

"Sebuah negara sebetulnya memblokade, menutup akses itu tidak terlalu efektif, hanya by in time."

Berita Rekomendasi

"Kalau bicara Eropa, kasus pertama yang terdeteksi di Belgia, itu enggak ada kontak dengan orang Afrika. Artinya, di Eropa sudah ada penyebaran di komunitas."

"Belajar dari Delta, Alpha, semuanya, menutup diri itu sudah telat sebenarnya. Karena yang penting itu adalah bagaimana memperkuat deteksi diri di awal," ucap Dicky, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Minggu (28/11/2021).

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman
Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman (Dokumentasi Pribadi)

Baca juga: Dua Kasus Varian Omicron Ditemukan di Jerman

Untuk mendeteksi kasus varian Omicron itu,  tentunya pemerintah bisa menggunakan tes PCR.

Namun, yang menjadi perhatian, pemerintah harus memastikan bahwa alat-alat tes PCR di Indonesia bisa mendeteksi varian baru Covid-19 ini.

"Ini saya kira pemerintah Kemenkes harus memastikan bahwa kemapuan dari tes yang ada dari lab-lab kita menggunakankan mesin PCR yang bisa mendeteksi jenis protein ini," sambungnya.

Antipasi kedua, Dicky meminta pemerintah segera memenuhi target vaksinasi Covid-19 dua dosis  skala nasional.

Baca juga: Fakta-fakta Varian Baru Virus Corona Omicron, Miliki Lebih dari 30 Mutasi Protein Lonjakan

Dia menekankan, apapun varian Covid-19, vaksin akan memberi manfaat bagi pasien yang terjangkit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas