Antisipasi Varian Baru Omicron, Epidemiolog Minta Pemerintah Lakukan Dua Hal Ini
Cegah varian baru dari Covid-19, B.1.1.529 atau Omicron masuk ke Indonesia, Epidemiolog minta pemerintah melakukan dua hal ini.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi turut buka suara soal varian baru Omicron ini.
Menurutnya varian ini cukup menyita perhatian karena sudah memenuhi kriteria VOC.
"Maka WHO mengkategorikan varian ini, dimana varian ini lebih cepat menular, meningkatkan tingkat keparahan penyakit dan menurunkan efikasi vaksin," ungkapnya pada Tribunnews, Sabtu (27/11/2021).
Nadia pun mengatakan telah mempunyai beberapa strategi seperti mempercepat vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Strain Omicron Mungkin Sudah Ada di AS, Dprediksi Akan Menyebar di Seluruh Wilayah
Kemudian membatasi mobilitas serta memperketat penerapan protokol kesehatan.
"Karena cara itu dapat mengurangi potensi penyebaran virus. Selain itu tetap waspada di pintu masuk negara," katanya lagi.
Sampai saat ini pihak prioritas yang masih menerima vaksin Covid-19 adalah orang lanjut usia dan mereka yang berusia produktif.
Usia produktif memengaruhi laju mobilitas yang tinggi. Lalu lansia menjadi orang yang memiliki risiko paling besar.
Di sisi lain untuk vaksin anak-anak, pemerintah masih mengupayakan untuk mendapatkan tambahan vaksin dan pihak produsennya.
Tidak hanya itu, pemerintah pun mengatakan akan ada kemungkinan penerapan PPKM level 3 sebagai strategi menghadapi varian baru, ini harus dipatuhi masyarakat.
"Penerapan PPKM agar dipatuhi, kurangi mobilitas dan tahan diri tetap prokes serta yang belum di vaksin jangan pilih-pilih vaksin," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Aisyah Nursyamsi)