Penelitian Dosen UPI, Belajar Bahasa Indonesia Bisa Lebih Menyenangkan dengan Permainan
Permainan atau gim dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar bahasa Indonesia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permainan atau gim dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar bahasa Indonesia.
Hal itulah yang diteliti Dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Syifa Nailul Muna kepada siswa kelas 5 MI Roudotutta’lim, Kabupaten Bandung Barat.
"Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa Indonesia adalah dengan menggunakan media gim," ujar Syifa melalui keterangan tertulis, Minggu (27/11/2021).
Baca juga: PGRI: Pandemi Melahirkan Gairah Guru Mempelajari Teknologi untuk Pembelajaran
Baca juga: Selamat Hari Guru Nasional 2021! Ini Kumpulan Ucapan untuk Gurumu dalam Bahasa Indonesia dan Inggris
Dia mengatakan, pembelajaran Bahasa Indonesia di SD menjadi ujung tombak untuk siswa dalam meningkatkan kemampuan komunikasi secara lisan maupun tulisan.
Bahasa Indonesia menjadi dasar bagi siswa untuk mampu memahami mata pelajaran yang lainnya.
Namun, pandemi Covid-19 membuat motivasi belajar siswa termasuk belajar Bahasa Indonesia menurun.
"Dengan menurunnya motivasi siswa pada saat melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh akan menjadi kendala dalam meningakatkan kemampuan siswa," katanya.
Lebih jauh, Syifa menuturkan, gim yang digunakan dalam penelitian adalah aplikasi Educandy.
Di dalamnya berisi beragam permainan yaitu multiple choise atau pilihan ganda, match-up atau menjodohkan antara soal dan jawaban, noughts dan crosses, dan crossword atau teka-teki silang.
Dia meneliti faktor-faktor yang memengaruhi motivasi dapat dilihat berdasarkan dua aspek yakni aspek intrinsik dan ekstrinsik.
Adapun pengaruh pada aspek intrinsik di antaranya; keinginan untuk menjadi lebih baik; belajar yang disertai dengan minat; dan belajar yang disertai dengan perasaan senang.
Sedangkan untuk indikator pada aspek ekstrinsik di antaranya: belajar demi memenuhi kewajiban; belajar demi memenuhi kebutuhan, lalu belajar demi memperoleh hadiah.
Selain itu, pengaruh lainnya adalah belajar demi meningkatkan gengsi; demi pujian dari guru, orang tua, dan teman; dan adanya ganjaran dan hukuman.
Syifa menyebut, aplikasi Educandy sangat membantu guru untuk pembelajaran terutama evaluasi. Di sisi lain, siswa menjadi antusias dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
"Siswa mendapatkan hal yang baru dan rasa ingin tahu terhadap aplikasi tersebut," katanya.
Dia menilai, perubahan semangat siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan Educandy cukup tinggi. Gim tersebut bisa menguji kecepatan berpikir.