Jelang Muktamar, Nahdliyin Indonesia Minta Marwah NU Terus Dijaga
KH Khayatul Makki atau Gus Khayat mengeluarkan lima Tuntutan Nahdliyin Indonesia untuk menenangkan suasana jelang Muktamar ke-34 NU.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KH Khayatul Makki atau Gus Khayat mengeluarkan lima Tuntutan Nahdliyin Indonesia untuk menenangkan suasana jelang Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU).
Tuntutan tersebut dibacakan Gus Khayat Senin (29/11/2021) pagi di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Poin pertama dari tuntutan tersebut meminta agar segenap Nahdliyin menjaga marwah Rais Aam sebagai pemimpin tertinggi NU.
“Kami warga Nahdliyin Indonesia dengan ini memohon dengan segala kerendahan hati, pertama agar dapat menjaga marwah Rais Aam sebagai pemimpin tertinggi Nahdlatul Ulama, jaga marwah Nahdlatul Ulama dari anasir-anasir jahat politisi kegedean syahwat," ujar Gus Khayat melalui keterangan tertulis, Senin (29/11/2021).
Kedua, Gus Khayat memohon semua pihak untuk menghentikan rekayasa demonstrasi tidak beretika dan rekayasa dukungan yang berpotensi memecah belah Nahdliyin.
Terkait adanya demonstrari tersebut, Gus Khayat kembali mengingatkan pesan almarhum KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
"Jadi orang Islam itu, kata Mbah Moen, jangan galak-galak. Orang itu harus penuh kasih sayang. Allah memiliki sifat Ar Rahman, sifat kasih sayang, agar dicontoh umat manusia," ucap Gus Khayat menirukan pesan Mbah Moen.
Baca juga: PWNU Jawa Timur: Arahan Rais Aam PBNU soal Muktamar Dipercepat Sudah Sesuai Prosedur
Ketiga, Gus Khayat juga memohon agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersikap secara cepat, tegas, dan memberikan sanksi terukur kepada orang-orang atau lembaga NU yang melakukan pelanggaran Anggaran Dasar (AD)/ Anggaran Rumah Tangga (ART) serta berpotensi merusak dan memecah belah Nahdlatul Ulama.
"Keempat, kami mohon agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sungguh-sungguh menjalankan keputusan Konbes Jakarta untuk melaksanakan Muktamar yang berkualitas dan bermartabat sesuai Anggaran Dasar (AD)/ Anggaran Rumah Tangga (ART)," kata Gus Khayat.
Gus Khayat menutup pembacaan Tuntutan Nahdliyin Indonesia dengan poin kelima.
"Kami mohon agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama segera menggelar rapat pleno PBNU sebagai forum rapat tertinggi di tingkat PBNU untuk menghasilkan keputusan yang ditaati seluruh warga NU sesuai hasil keputusan Konbes (Konferensi Besar NU) di Jakarta," kata Gus Khayat.
Baca juga: Gus Khayat Ingatkan Pesan Habib Lutfi untuk Tenangkan Suasana Jelang Muktamar NU
Seperti diketahui, berbagai kalangan menyesalkan adanya aksi demo di depan gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jumat (26/11/2021) lalu.
Saat itu sekelompok orang yang mengatasnamakan Gerakan Santri Kultural menggelar aksi demonstrasi sebagai bentuk protes dari munculnya surat edaran dari KH Miftachul Akhyar yang meminta Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 dilaksanakan pada 17 Desember 2021.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.