Polri Tanggapi Usulan Buya Syafii: Ratusan Santri hingga Hafiz Alquran Telah Direkrut Jadi Polisi
Kepolisian RI mengungkapkan ratusan santri hingga hafiz Alquran telah direkrut menjadi anggota polisi.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian RI mengungkapkan ratusan santri hingga hafiz Alquran telah direkrut menjadi anggota polisi.
Hal ini untuk menanggapi usulan cendekiawan muslim, Ahmad Syafi’i Ma’arif atau Buya Syafi’i.
Sebagaimana diketahui, Buya Syafi’i mengkritik Polri agar bisa merekrut santri berkualitas agar untuk masuk ke dalam pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol).
Tujuannya, mereka bisa diperbantukan menanggulangi radikalisme.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan proses perekrutan santri hingga hafiz Alquran menjadi anggota polisi telah dilakukan sejak 2017 lalu.
Polri mengklaim pihaknya secara konsisten membuka rekrutmen anggota Polri bersumber dari pesantren, hafiz Alquran hingga siswa berprestasi agama lainnya.
"Polri dari tahun 2017 sampai dengan saat ini sudah melaksanakan kegiatan rekrutmen anggota Polri dari Perwira sampai Bintara yang memiliki latar belakang santri, hafiz Quran, juara MTQ dan siswa berprestasi agama lainnya dari berbagai provinsi," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Kamis (2/12/2021).
Baca juga: Forum Santri Dukung Densus 88 Polri Tangkap Terduga Pelaku Teroris
Sejak tahun 2017, kata Dedi, sudah puluhan santri dari pesantren mengikuti pendidikan baik Bintara maupun Perwira.
Adapun rinciannya 44 santri mengikuti pendidikan Bintara dan 47 santri mengikuti pendidikan Perwira.
Dijelaskan Dedi, Polri juga menerima rekrutmen Bintara tahun 2020/2021 kategori hafiz Alquran sebanyak 55 orang, Musabaqah Qiroatil Kutub (MQK) sebanyak 1 orang dan Musabaqah Mutawatil Quran (MTQ) sebanyak 9 orang.
Lebih lanjut, Dedi menambahkan Polri juga menerima rekrutmen Bintara Berkompetensi Khusus (Bakomsus) agama dari berbagai provinsi dengan total 77 orang.
"Sesuai kebijakan Kapolri pola rekrutmen tersebut akan terus dilaksanakan oleh Polri," tukasnya.
Sebelumnya, Buya Syafii Maarif memberikan usulan kepada Polri. Buya meminta institusi Polri merekrut santri berkualitas untuk bergabung dalam pendidikan Akpol.
Usulan Buya yang berupa video itu diunggah oleh akun Twitter @budhihermanto. Dalam video itu, Buya menilai rekrutmen santri menjadi polisi akan mempermudah menangani radikalisme.
"Saya Ahmad Syafi'i Ma'arif Salah seorang warga negara yang sudah berusia 80-an. Dengan ini berharap kepada pihak kepolisian, terutama Kapolri dan jajarannya, untuk merekrut para santri menjadi Akpol," kata Buya dikutip dari video tersebut, Selasa (30/11).
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menilai tidak perlu banyak santri yang dimasukkan ke dalam Akpol. Tapi yang masuk Akpol harus benar-benar berkualitas. Ia menilai hal dapat mempermudah Polri menumpas kelompok radikal.
Baca juga: Respon Saran Buya Syafii Maarif, Polri Klaim Sudah Banyak Rekrut Santri Jadi Polisi
"Tidak usah banyak-banyak. Tujuannya apa? Untuk mendampingi polisi menghadapi kelompok-kelompok yang menyimpang ini. Kelompok-kelompok yang anti-Pancasila, kelompok-kelompok radikal. Itu kalau polisi mengerti agama, mengerti bahasa mereka, akan lebih mudah," ucapnya.
Menurutnya, Polri harus proaktif mencari santri yang layak masuk Akpol. "Polisi harus proaktif untuk ini. Dicari betul-betul berkualitas, sama seperti yang lain. Sampai nanti mereka menjadi perwira, tapi mereka mengerti kitab kuning mengerti kitab-kitab agama, seperti yang dipahami kelompok radikal ini," imbuhnya.