TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Ridho Rahmadi, Ketua Umum Partai Ummat, yang resmi dilantik pada Sabtu (4/12/2021), di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Ridho dilantik bersama jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Ummat lainnya.

Usai dilantik, Ridho menegaskan Partai Ummat, dengan struktur saat ini, siap bertarung dalam Pemilu 2024 mendatang.

Karena itu, ia berharap Partai Ummat bisa lolos verifikasi faktual dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Saat ini, kami di seluruh Indonesia sedang mempersiapkan diri menerima KPU untuk diverifikasi."

Baca juga: Resmi Dilantik, Ketua Umum DPP Partai Ummat: Kami Siap Bertarung di Pemilu 2024

Baca juga: Amien Rais Resmi Lantik Dewan Pimpinan Pusat Partai Ummat

"Jika pada tahap awal lolos, maka tahapan berikutnya, yakni tahapan verifikasi faktual mudah-mudahan juga lolos. Dengan demikian, kita akan bertarung di Pemilu 2024 dengan partai Politik lainnya," ujar Ridho, Sabtu, dilansir Tribunnews.

Profil Ridho Rahmadi

Mengutip Wikipedia, Ridho Rahmadi lahir pada 13 April 1985.

Ia resmi ditunjuk menjadi Ketua Umum Partai Ummat di detik-detik terakhir deklarasi pembentukan partai.

Nama menantu Amien Rais ini tidak muncul sejak awal penggodokan pembentukan Partai Ummat.

Karena itu, ia mengaku kaget saat mengetahui dirinya dipercaya menjadi Ketua Umum.

“Setelah saya ditunjuk sebagai Ketum Partai Ummat, jujur saja secara batin, jasmani, rohani saya kaget,” buka Ridho sambil tertawa dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Jogja, Jumat (30/4/2021).

Diketahui, dipilihnya Ridho menjadi Ketua Umum Partai Ummat tak lepas dari peran Ustaz Ansufri Idrus Sambo atau Ustaz Sambo.

Ustaz Sambo sendiri adalah Sekretaris Dewan Majelis Syuro Partai Ummat.

“Iya, alasan-alasan (jadi Ketua Umum) itu malah bukan dari Bapak (Amien Rais),” tuturnya.

Baca juga: Partai Ummat: Sangat Bagus jika Mundurnya Kader di Depok hingga Batam Terjadi Sekarang

Baca juga: DPD Batam Undur Diri, Partai Ummat Sampaikan Terima Kasih: Bagaimanapun, Mereka adalah Para Pejuang

Ridho sendiri bukan berasal dari dunia politik.

Suami Tasniem Rais ini merupakan akademisi yang mendalami Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan teknologi informasi.

Mengutip situs resmi Universitas Islam Indonesia (UII), Ridho adalah lulusan universitas yang bertempat di Yogyakarta tersebut.

Ia kemudian melanjutkan studinya di Johannes Kepler University, Austria.

Setelahnya, ia kembali menempuh studi di Czech Technical University in Prague di Republik Ceko dan mendapat gelar Ing.

Di tahun 2013, Ridho memulai program doktor di Radboud University Nijmegen, Belanda.

Dikutip dari LinkedIn-nya, Ridho menjadi dosen di program studi Teknik Informasi UII selama 10 tahun, yakni sejak April 2009 hingga November 2019.

Kemudian, menjadi asisten profesor selama hampir dua tahun, mulai Desember 2019 sampai 2021.

Ia juga pernah menjadi asisten dosen saat menjadi mahasiwa UII pada 2006 hinga 2007.

Baca juga: Pengurus di Daerah Mundur, Partai Ummat Ibaratkan Jahit Baju Baru: Kadang Tak Pas Meski Sudah Diukur

Baca juga: Ratusan Kader Tingkat DPD dan DPC Partai Ummat di Batam Mundur, Ketua DPW Kepri Ungkap Sebabnya

Pesan Amien Rais usai Pelantikan DPP Partai Ummat

Politisi Senior Amien Rais resmi melantik Dewan Pimpinan Pusat Partai Ummat pada Sabtu (4/12/2021), di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam prosesi pelantikan tersebut, Amien Rais yang juga merupakan Ketua Majelis Syura Partai Ummat berpesan, agar seluruh pengurus Partai Ummat dapat memegang teguh sikap amanah serta senantiasa menegakkan amar makruf nahi munkar.

"Majelis Syura Partai Ummat sungguh berharap bahwa Partai ini nanti akan menjadi garda terdepan dalam meluruskan kiblat bangsa ini ke depan," kata Amien Rais dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (5/12/2021).

Lebih lanjut, mantan Ketua MPR itu membeberkan maksud dari apa yang diharapkannya pada jajaran pengurus Partai Ummat tersebut.

Di mana yang, pertama kata dia, melakukan Al-Amru bi Al-Maruf dan Al-Nahyu an Al-Munkar, yakni memerintahkan tegaknya kebajikan dan memberantas keburukan.

Selanjutnya, yang kedua, menjalankan Al-Amru bi Al-Adli dan Al-Nahyu an Al-Dhulmi, yakni menegakkan Keadilan dan memberantas kezaliman.

"Bila yang pertama bergerak lebih pada tataran personal, familial dan komunal, maka yang kedua bergerak lebih pada tataran nasional dan berkaitan erat dengan masalah kekuasaan."

"Kita harus selalu melakukan dua perintah Allah SWT secara serentak," jelasnya.

Lebih jauh, tokoh PP Muhammadiyah itu juga mengatakan, agenda pelantikan DPP Partai Ummat juga menjadi momentum menyatukan frekuensi untuk berjihad meraih kemenangan serta membangun demokrasi keumatan.

Baca juga: PBNU Sebut Penyebaran Hoaks Jadi Tantangan Umat Beragama dalam Menggapai Konsep Ummatan Wasathan

Baca juga: Kembali Bergejolak, 19 Pengurus DPD Partai Ummat Cianjur Mengundurkan Diri

Hal ini dilakukan, kata dia, dalam upaya melahirkan figur-figur pimpinan yang selaras dengan kondisi nyata Indonesia.

"Figur yang dimaksud, bahwa umat Islam terbesar di Indonesia bahkan terbesar di dunia, idealnya melahirkan dan memiliki pemimpin negeri yang juga berwawasan islami, bukan malah menjadi pimpinan yang memerangi atau jadi musuh umat islam itu sendiri," tuturnya.

Setelah pelantikan tersebut, maka selanjutnya kata Amien Rais, DPP Partai Ummat akan segera melantik secara berurutan, 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) setara Provinsi Partai Ummat yang ada di seluruh Indonesia.

Merujuk pada rencana internal Partai, dibeberkannya kalau pelantikan di tingkat wilayah akan dimulai pertengahan bulan Desember 2021, dan selanjutnya akan dilakukan pelantikan di tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan terakhir di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Ummat di seluruh Indonesia.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Amien Rais Resmi Lantik Dewan Pimpinan Pusat Partai Ummat

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rizki Sandi Saputra, TribunJogja/Ardhike Indah)