Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Isi Surat Permintaan Maaf Hillary Brigitta ke Jenderal Dudung, Batalkan Permohonan Ajudan Pribadi

Hillary Brigitta Lasut meminta maaf kepada KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman atas permintaan ajudan pribadi dari TNI AD

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Isi Surat Permintaan Maaf Hillary Brigitta ke Jenderal Dudung, Batalkan Permohonan Ajudan Pribadi
Kolase Instagram @tni_angkatan_darat dan Tribunnews/Jeprima
Hillary Brigitta Lasut kirim surat permintaan maaf ke KASAD Jenderal TNI Dudung 

TRIBUNNEWS.COM - Penolakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman terhadap permintaan Hillary Brigitta Lasut mendapat reaksi sang Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai NasDem.

Hillary akhirnya meminta maaf dan membatalkan permohonan ajudan pribadi dari prajurit TNI AD.

Sebelumnya, Brigitta mengirim surat permintaan ajudan pribadi dari TNI AD karena merasa khawatir akan keselamatan dirinya.

Namun, Jenderal Dudung dengan tegas menolak permintaan tersebut.

Baca juga: Kadispenad Jelaskan Maksud Pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman soal Mempelajari Agama

Buntut dari hal itu, Hillary menarik suratnya dan membatalkan impiannya mendapat ajudan pribadi dari seorang tentara angkatan darat.

Hillary telah mengirim surat kepada KASAD.

Anggota DPR termuda yang berasal dari Partai NasDem, Hillary Brigitta Lasut saat ditemui di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2019). Di hari pertama Hillary Brigitta Lasut menjadi anggota DPR dan memimpin sidang paripurna, dirinya dihujani interupsi dan itu dijadikan pelajaran berharga baginya. Tribunnews/Jeprima
Anggota DPR termuda yang berasal dari Partai NasDem, Hillary Brigitta Lasut saat ditemui di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2019). Di hari pertama Hillary Brigitta Lasut menjadi anggota DPR dan memimpin sidang paripurna, dirinya dihujani interupsi dan itu dijadikan pelajaran berharga baginya. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Surat tersebut bernomor, Surat Nomor : 125/S.E./DPR-RI/HBL/ XII/2021 tertanggal 3 Desember 2021.

Berita Rekomendasi

Surat turut diunggah Instagram TNI AD pada Senin (6/12/2021).

Yakni perihal Pembatalan Permohonan Anggota TNI AD Sebagai Ajudan Pribadi.

Inilah isi dari surat yang dikirim Hillary Brigitta Lasut kepada Jenderal Dudung, dikutip dari unggahan Instagram TNI AD:

"Dengan Hormat,

Berkaitan dengan Surat Permohonan kami sebelumnya dengan Nomor Surat 121/S.E/DPR-RI/HBL/XI-2021 Perihal Permohonan Penugasan Anggota TNI AD sebagai Ajudan Pribadi.

Bersama dengan surat ini kami menarik kembali surat permohonan tersebut dan sekaligus menyatakan pembatalan atas permohonan anggota TNI AD sebagai ajudan pribadi.

Mengenai pemberitaan yang ramai di media massa maupun media sosial terkait permohonan tersebut, kami memohon maaf dan semoga hal tersebut tidak menjadi hal yang dapat mengganggu kerjasama yang baik selama ini antara TNI AD dan Komisi I DPR-RI khususnya dengan Kelompok Fraksi Partai NasDem.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih."

Di akhir surat, Hillary turut membubuhkan tanda tangan.

Kemudian surat selanjutnya untuk tembusan kepada, pertama, Pimpinan Fraksi Partaiu NasDem DPR-RI/Sekretariat.

Tembusan kedua untuk Pimpinan Komisi I DPR RI/Sekretariat.

Baca juga: UPDATE Penembakan 2 Orang di Exit Tol Bintaro, Polisi Tentukan Status Ipda OS Besok

Surat Hillary Brigitta Lasut kepada Jenderal TNI Dudung Abdurachman
Surat Hillary Brigitta Lasut kepada Jenderal TNI Dudung Abdurachman

Penjelasan Dispenad

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna mengkonfirmasi pembatalan permohonan penugasan anggota TNI AD sebagai ajudan pribadi oleh anggota Komisi I DPR-RI Fraksi Partai Nasdem Hillary Brigitta Lasut yang sempat viral di media massa.

Tatang mengatakan pihaknya telah menerima surat dari Hillary terkait hal tersebut.

Surat tersebut juga berisi permohonan maaf kepada TNI AD.

"Saudari Hillary Brigitta Lasut sudah menarik dan membatalkan surat permohonannya melalui Surat Nomor: 125/S.E./DPR-RI/HBL/ XII/2021 tertanggal 3 Desember 2021, sekaligus meminta maaf kepada pihak TNI AD atas ketidaknyamanan ini," kata Tatang dalam keterangan resmi Dispenad pada Senin (6/12/2021).

Dalam salinan surat yang diterima, surat tersebut ditujukan langsung kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Dalam surat tersebut Hillary juga berharap pemberitaan yang ramai terkait permohonan tersebut sebelumnya tidak mengganggu kerja sama antara Komisi I DPR RI dengan TNI AD.

"Mengenai pemberitaan yang ramai di media massa maupun media sosial terkait permohonan tersebut, kami memohon maaf dan semoga hal tersebut tidak menjadi hal yang dapat mengganggu kerja sama yang baik selama ini antara TNI AD dan DPR RI khususnya dengan kelompok Fraksi Partai Nasdem," kata Hillary dikutip dalam surat tersebut.

Surat tersebut juga ditandatangani dirinya dan ditembuskan kepada Pimpinan Fraksi Partai Nasdem DPR RI/Sekretariat dan Pimpinan Komisi I DPR RI /Seketariat.

Alasan Hillary

Baca juga: Eks Penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju Siap Bongkar Peran Arief Aceh Kenalan Lili Pintauli

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai NasDem Hillary Brigitta Lasut, menjelaskan alasan dirinya berkirim surat kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meminta pengawalan dari anggota TNI. 

Satu di antara alasannya, Brigitta merasa khawatir akan keselamatan dirinya. 

"Benar, saya menyurat ke KSAD untuk memohon bantuan pengamanan sesuai dengan Permen No.85 Tahun 2014," tulis Hillary dalam akun Instagram-nya, @hillarybrigitta, dikutip pada Kamis (2/12/2021). 

"Kalau ditanya kenapa jujur saja saya harus mengetahui, cukup tidak mudah untuk menjadi seorang perempuan berusia 20-an dan belum menikah, khususnya di dunia politik yang dinamis dan tidak tertebak," lanjutnya. 

Hillary mengungkapkan, keharusan untuk tugas di luar dan bertemu banyak orang serta masyarakat sampai larut malam, ditambah tugasnya untuk menyampaikan aspirasi rakyat membuatnya berpikir untuk mendapat pengawalan melalui ajudan pribadi dari prajurit TNI. 

"Mengutarakan pendapat dan suara rakyat yang terkadang berbeda haluan dengan kepentingan sebagian golongan kuat, membuat ancaman dan rasa khawatir tidak terelakan," ucapnya. 

Belum lagi, lanjut Brigitta, kondisi dirinya di ibu kota yang hanya tinggal bersama bibi serta adik-adiknya yang masih kecil. 

Sementara itu, ayah Brigitta sedang bertugas di daerah perbatasan. 

Kemudian sang ibu yang telah wafat pada awal tahun ini, membuat Brigitta menguatkan dan memantapkan diri meminta adanya pengamanan ajudan dari TNI. 

"Saya memantapkan tekad untuk membuka diri meminta bantuan pengamanan khususnya  karena saya sering berselisih paham dengan banyak pihak hanya demi mempertahankan apa yang saya anggap benar dilakukan untuk masyarakat Sulut," ujar Brigitta.

Jenderal Dudung Menolak

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menolak permintaan Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai NasDem Hillary Brigitta Lasut.

Brigitta mengirimkan surat ke Jenderal Dudung Abdurachman meminta Pengawalan dari Anggota TNI. 

Satu di antara alasannya, Brigitta merasa khawatir akan keselamatan dirinya.

"Tidak akan saya penuhi," tegas Dudung melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (3/12/2021).

(Tribunnews.com/Chrysnha/Chaerul Umam/Gita Irawan/Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas