Respons Jokpro Sikapi Hasil Survei yang Menempatkan Jokowi pada Posisi Teratas Capres 2024
Jokpro 2024 merespons terkait hasil survei yang dirilis Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Minggu (5/12/2021).
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024 merespons terkait hasil survei yang dirilis Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Minggu (5/12/2021).
Diketahui, dalam hasil survei dengan metode top of mind atau jawaban spontan atas pertanyaan terbuka itu, menempatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada posisi teratas pilihan masyarakat terhadap Calon Presiden 2024 mendatang.
Sekretaris Jenderal Jokpro 2024 Timothy Ivan mengatakan, hasil survei itu menjadi bukti bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang menginginkan Jokowi kembali memimpin Indonesia untuk yang ketiga kalinya pada 2024 mendatang.
“Survei yang dilakukan Mas Burhanuddin beserta tim Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan bahwa Presiden Jokowi masih menjadi top of mind kandidat Capres RI 2024 ditambah dengan tingkat kepuasan terhadap kinerja beliau (Jokowi) naik menjadi 72 persen," kata Timothy dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12/2021).
Lebih lanjut, Timothy mengatakan, dengan adanya hasil survei dari Indikator Politik Indonesia, kata dia, dukungan untuk Jokowi menjadi Presiden 3 periode terus meningkat sedangkan yang menolak terus mengalami penurunan.
Baca juga: Ahmad Basarah: PA GMNI Apresiasi Presiden Jokowi Antisipasi Upaya Penetrasi Ideologi Transnasional
Timothy menganggap angka dukungan yang semakin meningkat diikuti dengan penurunan resistensi sebagai hal yang positif bagi perjuangan Jokpro 2024.
"Ini merupakan hal yang positif bagi perjuangan Jokpro 2024 dimana dalam 2 bulan terakhir ini, dukungan terhadap Pak Jokowi agar menjadi Presiden 3 Periode semakin meningkat. Terlebih, resistensinya juga cenderung menurun dari sekitar 68,7 persen (September 2021) menjadi 56,7 persen (November 2021)," ucapnya.
Dengan begitu kata Timothy, pihaknya dalam hal ini Jokpro 2024 akan terus berjuang agar dukungan terhadap Jokowi kembali memimpin Indonesia di 2024 semakin meningkat.
"Artinya, diperlukan tambahan dukungan sebanyak 15 persen hingga 20 persen untuk mewujudkan Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024," kata Timothy.
Baca juga: Tindak Lanjuti Arahan Jokowi, Kepala BNPB Turun Lapangan Bantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru
Diberitakan sebelumnya, hasil survei dari Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menempatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada posisi teratas pilihan masyarakat terhadap Calon Presiden RI 2024 dalam Top of Mind atau jawaban spontan atas pertanyaan terbuka.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi sebanyak 19,6 persen masyarakat menginginkan Presiden Jokowi kembali menjadi Presiden RI yang ketiga kalinya.
Pada posisi kedua disusul Prabowo Subianto dengan perolehan pemilih sebanyak 14 persen, Ganjar Pranowo 7,9 persen dan Anies Baswedan 6,7 persen.
“Kalau top of mind, Pak Jokowi peringkat pertama. Jadi masih ada hampir 20 persen warga yang menyebut Pak Jokowi sebagai capres yang mereka akan pilih jika pemilu diadakan hari ini melalui simulasi terbuka, kita enggak memberikan pilihan apapun," kata Burhanuddin saat pemaparan hasil survei secara daring, Minggu (5/12/2021).
Baca juga: Arief Puyuono Prediksi Dua Nama Ini Berpeluang Sebagai Pengganti Jokowi di Pilpres
"Pak Prabowo di peringkat kedua, Ganjar di peringkat ketiga, Anies di peringkat keempat. Meski selisih dua nama terakhir ini yaitu Ganjar dan Anies berada dalam margin of error," sambungnya.
Tak hanya itu kata Burhanuddin, dalam survei itu juga mencatat adanya kenaikan penilaian dan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi.
Di mana berdasar survei yang dilakukan pada 2-6 November 2021 itu, sebanyak 72 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Kata Burhanuddin, angka tersebut mengalami peningkatan sejak tiga bulan terakhir.
"Total ada sekitar 72 persen yang sangat puas atau cukup puas terhadap kinerja Presiden Jokowi. Dalam waktu 2-3 bulan naik 13 persen. Nah ini approval rating sekarang adalah kenaikan paling tinggi selama pandemi 2 tahun terakhir," katanya.
Dalam temuannya, Indikator mencatat kenaikan tingkat kepuasan terhadap Jokowi diyakini karena adanya dua faktor yang ditangani Presiden Jokowi.
Adapun faktor tersebut yakni, terkait dengan penanganan pandemi Covid-19 oleh Presiden Jokowi yang dinilai berhasil dan faktor ekonomi.
"Membaiknya kepuasan publik tersebut berkat persepsi ekonomi nasional yang terus membaik dan keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan Covid-19,” ujarnya.