Lebih dari 900 Personel Gabungan Gelar Operasi Penanganan Darurat Paska Erupsi Semeru
Lebih dari 900 personel gabungan terlibat dalam operasi penanganan darurat di bawah kendali pos komando (posko), paska erupsi
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Awan panas guguran Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, mengakibatkan jatuhnya korban jiwa warga yang berada di sekitar lereng gunung.
Lebih dari 900 personel gabungan terlibat dalam operasi penanganan darurat di bawah kendali pos komando (posko), paska erupsi yang terjadi pada Sabtu lalu (4/12/2021).
Data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi BNPB pada hari ini, Selasa (7/12/2021), jumlah personel gabungan mencapai 985 orang.
"Para personel melakukan berbagai upaya penanganan darurat yang saat ini memfokuskan pada pencarian dan evakuasi serta pelayanan dasar warga terdampak," ujar Plt Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, Senin, (6/12/2021).
Baca juga: Pemprov DKI Kirim 8 Truk Bantuan Logistik dan 60 Personel, Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru
Selain personel, sejumlah peralatan diterjunkan untuk membantu proses pencarian warga yang diduga masih hilang, antara lain BNPB menyiagakan 3 unit helikopter dan Palang Merah Indonesia (PMI) mendorong 2 unit hagglund yang dapat menembus medan berat di lokasi terdampak material vulkanik.
Ia mengatakan jumlah personel di lapangan diperkirakan lebih banyak lagi untuk membantu tanggap darurat di lapangan, seperti mereka yang bekerja untuk perbaikan infrastruktur dasar listrik, komunikasi atau pun akses jalan.
Sementara itu Kepala Pusat Data dan Informasi KemenPUPR Nazib Faizal mengatakan pihaknya mengerahkan personel untuk membantu penanganan darurat paska erupsi, antara lain pembersihan jaringan jalan untuk memulihkan konektivitas baik jalan nasional, provinsi maupun kabupaten, pencarian jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang-Turen-Malang yang putus akibat robohnya jembatan Besuk Kobokan.
“Percepatan evakuasi korban dan pembersihan Kawasan,” tambahnya.