Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Warga Gunung Semeru, Jarak Pandang Terbatas karena Awan Panas, Sebabkan Korban Berjatuhan

Awan panas dan abu hasil erupsi membuat penglihatan warga terbatas, warga yang panik berlarian menyelamatkan diri dengan keterbatasan jarak pandang.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
zoom-in Kesaksian Warga Gunung Semeru, Jarak Pandang Terbatas karena Awan Panas, Sebabkan Korban Berjatuhan
SURYA/Hayu Yudha Prabowo
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

TRIBUNNEWS.COM - Erupsi lahar panas Gunung Semeru yang berdampak terhadap warga yang tinggal di sekitar Desa Sumber Wuluh, Sabtu (4/12/2021) lalu, membuat panik warga.

Warga dikabarkan panik lantaran jarak penglihatannya terbatas akibat tertutup awan panas dan abu hasil erupsi.

Situasi seperti ini yang pada akhirnya membuat banyak korban berjatuhan, karena tak bisa menyelamatkan diri.

Hal tersebut diungkap oleh salah seorang pengungsi asal Dusun Kampung Renteng, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.

Pengungsi yang diketahui bernama Lasimin ini menceritakan situasi saat terjadinya erupsi Gunung Semeru.

Sebagaimana diketahui, lokasi tempat tinggal Lasimin merupakan salah satu wilayah yang terdampak parah akibat erupsi gunung berapi ini.

Baca juga: Petugas Bangun 2 Tenda Pengungsian Lagi untuk Tampung Warga Terdampak Luapan Lahar Dingin Semeru

Baca juga: Kementerian PUPR Bangun Jembatan Gantung Percepat Konektivitas Penanganan Dampak Erupsi Semeru

Lasimin menyebut, kabut dari awan panas hasil erupsi sempat membuat jarak penglihatan warga berkurang.

Berita Rekomendasi

Banyaknya korban jiwa bermula karena mereka tidak bisa melihat lokasi sekitar.

"Kabut datang, itu tidak kelihatan (membuat jarak penglihatan berkurang)."

"Orang-orang itu tidak bisa melihat dengan jelas, sehingga para korban berjatuhan karena orang tidak bisa melihat sekitar."

"Itu langsung lahar panas (yang turun ke pemukiman warga), bukan lahar dingin itu, tapi lava panas," jelas Lasimin.

Sehingga, warga yang panik lantas berhamburan ke luar rumah dan berlarian menyelamatkan diri.

Dengan konsidi terbatasnya jarak pandang, Lasimin pun berlari mengungsikan diri ke rumah sanak saudaranya.

Bersama istrinya, Lasimin pergi ke rumah saudaranya yang berada di dataran lebih tinggi, yakni di Dusun Kebon Agung.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas