Kesaksian Warga Gunung Semeru, Jarak Pandang Terbatas karena Awan Panas, Sebabkan Korban Berjatuhan
Awan panas dan abu hasil erupsi membuat penglihatan warga terbatas, warga yang panik berlarian menyelamatkan diri dengan keterbatasan jarak pandang.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
Sementara anak-anaknya telah diungsikan ke tempat yang lebih jauh dan dirasa lebih aman untuk mereka.
Kini, kata Lasimin, rumah saudaranya yang berada di Kebon Agung sudah tidak aman lagi.
Baca juga: Suara Gelegar Petir dari Gunung Semeru Kagetkan Anggota Paspampres Jokowi
Lasimin lantas memutuskan untuk berada di posko pengungsian.
Ia pergi ketempat pengungsian dengan menaiki sepeda bersama dengan istrinya.
"Saya pergi (ke posko pengungsian) sendiri, tanpa petugas, saya naik motor sama istri saya. Anak-anak dari hari Minggu (5/12/2021) sudah saya ungsikan ke tempat saudara yang rumahnya jauh," kata Lasimin.
Diguyur Hujan Lebat
Dikabarkan, tadi malam, Selasa (7/12/2021) banjir lahar dingin sempat terjadi dan membuat panik warga sekitar.
Pasca hujan lebat mengguyur Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur Selasa (7/12/2021) malam, dua tenda pengungsian ditambahkan.
Baca juga: Mentan SYL Semangati dan Berikan Bantuan Petani serta Masyarakat Terdampak Erupsi Semeru
Penambahan ini lantaran jumlah pengungsi bertambah setelah sebelumnya sempat kosong karena pengungsi sudah dipindahkan ketempat yang lebih aman.
Dengan disediakannya tiga tenda ini, mampu menampung setidaknya 60 orang pengungsi.
Mereka mayoritas adalah para lansia, ibu dan juga anak-anak.
Di tempat pengungsian ini, mereka telah mendapatkan selimut, makanan, matras dan juga air bersih.
Salah seorang pengungsi asal Dusun Kampung Renteng, Lasimin menjelaskan peristiwa banjir lahar yang menerjang rumahnya.
Baca juga: Bamsoet Donasikan Enam Bulan Gaji Ketua MPR RI Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru
Diguyur Hujan Lebat, 30 Warga Diungsikan