KSAL Sematkan Baret Ungu kepada 512 Prajurit Remaja Korps Marinir di Tepi Pantai Baruna
KSAL menyematkan baret ungu kepada perwakilan dari 512 prajurit remaja Korps Marinir di tepi pantai Baruna, Malang, Jawa Timur pada Selasa (7/12/2021)
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono yang merupakan warga Kehormatan Korps Marinir menyematkan baret ungu kepada perwakilan dari 512 prajurit remaja Korps Marinir di tepi pantai Baruna, Malang, Jawa Timur pada Selasa (7/12/2021).
Ke-512 prajurit Jalasena "Petarung Samudera" remaja tersebut terdiri dari 17 personel Perwira Remaja AAL Angkatan 66, 149 personel Bintara Remaja PK XL/1, 148 personel Bintara Remaja PK XL/2 dan 198 personel Tamtama Remaja PK XL/2.
"Banggalah menjadi prajurit Korps Marinir, karena kalian telah menjadi bagian dari satuan yang menjadi andalan bangsa dan negara," kata Yudo dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL pada Selasa (7/12/2021).
Dalam sambutannya, Yudo mengingatkan agar para prajurit muda Korps Marinir menyadari bahwa warna baret ungu diilhami dari warna bunga Bougenville yang selalu gugur sebelum layu, melambangkan pengabdian prajurit Korps Marinir sebagai ksatria samudera yang selalu siap berkorban jiwa dan raga demi keutuhan dan kejayaan NKRI.
Baca juga: KSAL Saksikan Demonstrasi Pasukan Khusus Gabungan TNI-Polri Pada Peringatan Hari Armada 2021
"Kesadaran inilah yang akan menuntun setiap langkah pengabdian dimanapun kalian berada sebagai petarung samudera Korps Marinir yang siap memberikan kemampuan terbaiknya dalam setiap palagan penugasan, loyalitas tanpa batas kepada TNI Angkatan Laut, TNI maupun bangsa dan negara," kata dia.
Yudo juga berpesan agar tetap bersikap ramah, beretika dan humanis dengan mengembangkan jiwa korsa positif dalam menjaga soliditas TNI POLRI maupun dengan seluruh elemen masyarakat.
Selain itu, ia juga berpesan agar mengisi kebanggaan dengan terus membina jiwa dan raga.
"Pertajam naluri dan kemampuan tempur kalian, bagai keris samudera yang siap menghujam”. Sehingga dapat menjadi ksatria samudera yang siap tempur dengan penuh semangat pengabdian tanpa pamrih, patriot sejati penerus perjuangan prajurit Jalasena yang gagah berani, kebanggaan bangsa dan negara tercinta serta rakyat Indonesia," kata Yudo.
Dalam prosesi pemakaian baret Korps Marinir tersebut diperdengarkan pidato Presiden Soekarno pada saat penganugerahan Panji kepada Korps Komando AL dan pembacaan surat pesan terakhir Prajurit KKO AL Usman dan Harun.
Hal tersebut dilakukan untuk membangkitkan rasa hormat dan bangga serta penghargaan yang tinggi para prajurit Korps Marinir muda terhadap baret ungu Korps Marinir.
Baca juga: Intip Kekompakan dan Keakraban Panglima TNI dan KSAL Saat Peninjauan di Koarmada II
Momentum sakral pemakaian baret oleh Inspektur Upacara kepada perwakilan peserta dilanjutkan dengan pengucapan janji sebagai prajurit Korps Marinir oleh seluruh prajurit Korps Marinir.
Janji tersebut adalah untuk senantiasa menjunjung tinggi jiwa korsa, kehormatan, dan jati diri prajurit Korps Marinir.
Tradisi pembaretan itu merupakan implementasi pembinaan personel Korps Marinir dari aspek kultural yang merupakan peristiwa penting di awal perjalanan seorang prajurit Korps Marinir.
Sebelum mendapatkan baret tersebut para prajurit remaja tersebut harus menempuh Pendidikan Komando selama 90 hari yang meliputi tahap komando, tahap laut, tahap hutan, tahap gerilya lawan gerilya, hingga tahap lintas medan sejauh 300 km.
Hadir dalam kegiatan pembaretan tersebut Pejabat Utama Mabesal, Para Pemimpin Kotama TNI AL Wilayah Surabaya, Para Danpasmar, Ketum Jalasenastri Vero Yudo Margono dan pengurus, Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie, serta para pejabat Korps Marinir.