Mensos Risma Perbanyak Pembangunan Lumbung Sosial di Titik-titik Rawan Bencana
Lumbung sosial menjadi kebijakan umum Mensos sebagai salah satu upaya membantu kelangsungan hidup masyarakat terdampak bencana
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini menginstruksikan kepada seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Sosial untuk bergerak cepat mengantisipasi cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini terjadi.
Risma telah memobilisasi seluruh sumber daya, baik SDM maupun bantuan logistik untuk mengatasi dampak bencana.
Kepada unit pelaksana teknis (UPT) yakni balai-balai milik Kemensos di seluruh pelosok tanah air mendapat tugas menjadi penyedia buffer stock.
Sehingga, bantuan akan lebih cepat dimobilisasi ke titik-titik bencana. Berarti pula, masyarakat terdampak bencana akan lebih cepat menerima bantuan.
“Saya minta kawasan yang rawan bencana, bisa didirikan lumbung sosial termasuk di Selatan Pulau Jawa. Kita tidak ingin terjadi bencana susulan. Namun, bila itu terjadi, masyarakat yang terputus aksesnya, tidak akan kelaparan,” kata Risma melalui keterangan tertulis, Rabu (8/12/2021).
Selain itu, Risma juga meminta jajarannya berkoordinasi dengan instansi terkait, untuk memetakan kawasan mana di tanah air yang rawan terhadap ancaman bencana.
Baca juga: Survei Indikator: Tri Rismaharini, Sandiaga Uno dan Prabowo jadi Menteri dengan Kinerja Terbaik
Kawasan Pantai Selatan Pulau Jawa merupakan salah satu yang menjadi perhatian, karena merujuk pada prakiraan Badan Meteorologi Klmatologi dan Geofisika (BMKG) akan terjadi gelombang tinggi.
Lumbung sosial menjadi kebijakan umum Mensos sebagai salah satu upaya membantu kelangsungan hidup masyarakat terdampak bencana.
Lumbung sosial didirikan di sejumlah daerah rawan bencana.
"Lumbung sosial tidak hanya berisi kebutuhan logisitik, makanan, namun juga beberapa kebutuhan yang menopang kelangsungan kehidupan sosial masyarakat terdampak bencana," ucap Risma.
Saat terjadi bencana di Sintang, misalnya, pernah sampai satu bulan setengah dalam kondisi darurat karena mengalami mati lampu.
"Maka di lumbung sosial tersebut tidak hanya berisi bahan makanan. Namun bisa berupa genset, bahan bakar, perahu karet, penjernih air, pompa air, tenda, selain juga bahan kebutuhan pokok," jelas Risma.
Lokasi lumbung sosial didirikan, akan sangat tergantung dari kondisi geografis dan kebutuhan daerah sehingga pendekatannya bukan administratif melainkan lebih ke kondisi geografis.