Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Korban Erupsi Gunung Semeru: 34 Orang Meninggal, 22 Orang Hilang, Ribuan Terdampak Awan Panas

Berikut update jumlah korban akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021).

Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in UPDATE Korban Erupsi Gunung Semeru: 34 Orang Meninggal, 22 Orang Hilang, Ribuan Terdampak Awan Panas
AFP/JUNI KRISWANTO
Tim penyelamat membawa jenazah korban di Desa Sumberwuluh di Lumajang pada 6 Desember 2021, pasca erupsi Gunung Semeru yang menewaskan sedikitnya 22 orang. (Photo by Juni Kriswanto / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut update terbaru jumlah korban akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Seperti diketahui hingga saat ini tim SAR gabungan masih melakukan operasi pencarian warga hilang.

Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) di bawah koordinasi Basarnas ini menargetkan waktu pencarian korban selama satu minggu. 

“Pencarian pagi hingga sore dengan memperhatikan cuaca di Lumajang. Hampir setiap hari, setiap sore rata-rata turun hujan. Upaya pencarian sangat dipengaruhi kondisi hujan di lapangan,” ujar Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf. Irwan Subekti, dikutip dari laman bnpb.go.id.

Pihaknya pun menyebutkan update korban terbaru yang meninggal dan yang kini masih hilang, per Selasa (7/12/2021).

Dari jumlah korban meninggal sebanyak 34 orang, 10 di antaranya belum teridentifikasi.

Anggota tim SAR menggali korban di Desa Sumberwuluh pada 6 Desember 2021 di Lumajang menyusul letusan gunung Semeru yang menewaskan sedikitnya 22 orang. (Photo by ADEK BERRY / AFP)
Anggota tim SAR menggali korban di Desa Sumberwuluh pada 6 Desember 2021 di Lumajang menyusul letusan gunung Semeru yang menewaskan sedikitnya 22 orang. (Photo by ADEK BERRY / AFP) (AFP/ADEK BERRY)

Baca juga: Suara Gelegar Petir dari Gunung Semeru Kagetkan Anggota Paspampres Jokowi

Baca juga: 12 Anjing K-9 Dikerahkan untuk Cari Korban Erupsi Gunung Semeru yang Belum Ditemukan

Irwan Subekti yang juga menjadi Komandan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas Guguran Gunung Semeru menyampaikan korban yang masih dinyatakan hilang berjumlah 22 orang.

Berita Rekomendasi

Sedangkan warga yang mengungsi berjumlah 4.250 jiwa, yang tersebar pada beberapa titik di Kabupaten Lumajang dan hanya ada 1 titik, masing-masing di Kabupaten Malang dan Blitar.

Berikut ini rincian distribusi penyintas di beberapa wilayah Kabupaten Lumajang.

- Jumlah warga mengungsi di Kecamatan Candipuro 1.733 jiwa

- Pasirian 974 jiwa

- Tempeh 400 jiwa

- Pronojiwo 295 jiwa

- Lumajang 199 jiwa

- Pasrujambe 197 jiwa

- Sukodono 191 jiwa

- Sumbersuko 67 jiwa

- Jatiroto 56 jiwa

- Yosowilangun 28 jiwa

- Ranuyoso 26 jiwa

- Rowokangkung 16 jiwa

- Gucialit 8 jiwa

Cerita para penambang yang terkena lahar panas

Sejumlah warga jadi korban erupsi Gunung Semeru terlihat berlumur lumpur.
Sejumlah warga jadi korban erupsi Gunung Semeru terlihat berlumur lumpur. (TRIBUNJATIM.COM/TONY Hermawan)

Terdapat beberapa korban yang mengalami luka bakar di tubuhnya, akibat terkena lahar panas.

Para korban yakni sejumlah penambang pasir di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Seusai Gunung Semeru erupsi, lahar panas pun menuju ke areal pertambangan, hingga membuat mereka terlambat menyelamatkan diri.

Baca juga: Keluarga Korban Erupsi Gunung Semeru Berkaca-kaca Menanti Proses Identifikasi di RSUD Lumajang

"Sementara belum terdeteksi ada berapa jumlah warga sini yang terluka. Tetapi ada tiga warga dengan kulit terkena lahar panas. Mereka sopir dari luar desa," ujar Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin.

Dikutip dari TribunJatim.com, Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro menjadi salah satu desa yang terdampak paling parah.

Sebab, abu vulkanik dari erupsi Gunung Semeru menutupi hampir semua dusun yang hanya berjarak sekitar dua kilometer dari jalur lahar panas.

"Sekarang warga ngungsi di balai desa, sedangkan yang kena luka bakar langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan," ujarnya.

Selain itu, dikabarkan pula di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh dikabarkan banyak warga terisolasi.

Sebab, abu vulkanik telah hampir memadati dusun tersebut.

Kronologi erupsi Gunung Semeru

Dampak erupsI Gunung Semeru, Jembatan Piket Nol, di Lumajang, Jawa Timur putus.
Dampak erupsI Gunung Semeru, Jembatan Piket Nol, di Lumajang, Jawa Timur putus. (TRIBUNJATIM.COM/TONY Hermawan)

Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB.

Dikutip dari laman website bnpb.go.id, kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Pimpinan DPR Minta Warga Tenang dan Tetap Waspada

Baca juga: Erupsi Tak Terpantau Karena Tertutup Kabut, Tak Ada Alat Deteksi Dini di Lereng Gunung Semeru

Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

Sebagai respon cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJatim.com/Tony Hermawan) (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas