Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cuaca Buruk, Diduga jadi Penyebab Kapal Boat Pancung Tenggelam di Johor Bahru Malaysia

Kapal jenis Boat Pancung yang membawa setidaknya puluhan WNI tenggelam di perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor Bahru Malaysia.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Cuaca Buruk, Diduga jadi Penyebab Kapal Boat Pancung Tenggelam di Johor Bahru Malaysia
TRIBUNNEWS.COM/BAKAMLA RI
Pada Rabu (15/12) pukul 07.40 WIB, Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) atau lebih dikenal sebagai Pengawal Pantai Malaysia memberikan informasi kepada Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI), telah terjadi kapal karam berjenis pancung di perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor-Malaysia, Rabu (15/12/2021). TRIBUNNEWS.COM/BAKAMLA RI 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapal jenis Boat Pancung yang membawa setidaknya puluhan WNI tenggelam di perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor Bahru Malaysia pada Rabu (15/12/2021) waktu setempat.

Pada kejadian itu setidaknya ada 16 WNI yang ditemukan meninggal dunia dengan 14 WNI lainnya selamat dan sekitar 20 WNI belum diketahui keberadaannya.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, dari Humas Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) diketaui peristiwa itu bisa terjadi karena cuaca buruk di lokasi, sesaat kapal hendak menurunkan penumpang.

"Berdasarkan informasi dari aparat terkait di tempat kejadian, diduga kapal karam tersebut saat menurunkan penumpang di sekitar perairan Tanjung Balau lalu dihantam ombak besar akibat cuaca buruk," tulis keterangan tersebut, dikutip Kamis (16/12/2021).

Setelah terhantam ombak, diduga kapal yang memiliki panjang sekitar 25 meter dan lebar 3 meter itu terbalik.

Saat kejadian ditemukan 11 orang diduga WNI yang meninggal dunia dengan satu di antaranya terperangkap di dalam kapal dan sisanya terseret ombak hingga 30 meter ke tepi pantai.

Berita Rekomendasi

"Akibat dihantam ombak, kapal dalam posisi terbalik di tepi pantai dan ditemukan 1 (satu) orang jenazah terperangkap dalam kapal terbalik dan 10 (sepuluh) jenazah lainnya ditemukan di daratan sekitar 30 meter dari tepi pantai," lanjut keterangan itu.

Baca juga: 16 WNI Korban Kapal Tenggelam di Malaysia Telah Ditemukan

Diketahui, sebelum kejadian, kapal dengan berkekuatan empat mesin berkapasitas masing-masing 200 HP itu berangkat dari Tanjung Uban Keppri menuju Tanjung Bulau, Johor Bahru.

Hingga kini proses identifikasi dan pendalaman terkait tenggelamnya kapal jenis Boat Pancung ini masih dilakukan oleh pihak keamanan terkait.

Sebelumnya, Kapal berjenis Boat Pancung yang membawa setidaknya 50 Warga Negara Indonesia (WNI) ditemukan tenggelam di perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor Bahru, Malaysia pada Rabu (15/12/2021).

Berdasarkan informasi dari petugas Imigrasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Baru, dalam kejadian itu diketahui setidaknya total 16 WNI meninggal dunia dengan lima di antaranya baru ditemukan pagi tadi.

"Sebanyak 11 orang ditemukan meninggal dunia yang terdiri dari 7 orang laki-lai dan 4 orang perempuan," kata Kabag Humas Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Tubagus Erif dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/12/2021).

Baca juga: Ini Identitas Lengkap 11 WNI yang Ditemukan Meninggal Usai Kapalnya Tenggelam di Johor Bahru

"Pagi ini kami mendapat informasi terbaru, telah ditemukan 5 orang jenazah lagi, 3 laki-laki, 2 perempuan," sambungnya.

Dalam keterangan tersebut, turut dijelaskan kronologi dari terjadinya kapal tenggelam tersebut, di mana pihak KJRI Johor Bahru pada Rabu (15/12) sekitar pukul 09.00 waktu setempat, menerima informasi dari Pusat Kawalan Operasi Maritim (MRSC) Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Negeri Johor dan IPD (Polres) Kota Tinggi Johor mengenai ditemukannya Kapal Karam di pantai Tanjung Balau Kota Tinggi Johor pada Rabu (15/12) pukul 05.00 waktu setempat.

Adapun untuk titik lokasi tepatnya berada di 0,3 NM bagian Tenggara Tanjung Balau Kota Tinggi Johor.

Mendapati laporan itu, satgas KJRI Johor Bahru langsung mendatangi lokasi kejadian dan bertemu dengan Timbalan Pengarah Operasi APMM Negeri Johor, Tn Simon dan Kapolres Kota Tinggi, Inspektur Zaireal untuk mendapatkan informasi dan koordinasi penanganan lebih lanjut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kedua Pejabat tersebut didapati informasi bahwa kapal karam tersebut diduga membawa sejumlah 50 WNI.

Baca juga: Kapal Tenggelam di Perairan Johor Bahru, WNI yang Ditemukan Meninggal Dunia Bertambah Jadi 16 Orang

Dari keseluruhan WNI yang berada di kapal itu sebanyak 16 orang ditemukan meninggal dunia dan sebanyak 14 orang selamat.

"14 orang yang selamat telah diamankan oleh pihak Angkatan Tentara Malaysia (ATM) di Tanjung Sepang Kota Tinggi untuk dilakukan penyidikan dan PCR tes pada esok hari (16/12)," tutur Tubagus dalam keterangannya.

Sedangkan sekitar 20 orang WNI lainnya kata Tubagus, masih dalam pencarian dan belum dapat dipastikan selamat atau tidak.

Keseluruhan jenazah yang berhasil ditemukan langsung dibawa ke Hospital Sultan Ismail (HSI) Johor untuk keperluan otopsi, PCR tes dan identifikasi (pengambilan sidik jari) oleh kedokteran forensik.

"Setalah diperolah hasil PCR negatif, Satgas KJRI esok pada Kamis (16/12) akan menemui Ketua bagian Forensik HSI Dr. Zubair untuk keperluan pengambilan dokumentasi foto dan identifikasi ciri-ciri jenazah," lanjut keterangan tersebut.

Sedangkan, apabila 14 orang yang selamat telah dinyatakan negatif Covid-19 dan telah diserahkan dari Angkatan Tentara Malaysia kepada Jabatan Imigrasi Malaysia Negeri Johor, Satgas KJRI Johor Bahru akan melakukan verifikasi.

Tak hanya itu, pihak KJRI juga bakal melakukan pendataan serta pendalaman informasi terkait kronolgis kejadian kecelakaan laut serta akan menghubungi pihak keluarga di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas