Polisi Koordinasi dengan Badan Intelijen Monitor Peredaran Narkoba Jelang Libur Nataru
Krisno menerangkan pihaknya juga melakukan monitor terhadap tempat hiburan yang biasa menjadi peredaran narkoba saat libur Nataru.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri melakukan monitor terhadap potensi maraknya peredaran narkoba menjelang perayaan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol Krisno Halomoan menyampaikan pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Badan Intelejen Negara (BIN) dan Bea Cukai untuk mendeteksi peredaran narkoba yang masuk ke Indonesia.
"Jadi kalau pertanyaan kalian apakah tahun baru ini tetap? ya kami tetap monitor dan terus memonitor. Kami juga sering bertukar informasi intelijen dengan teman-teman bea cukai, teman-teman di BNN, teman-teman di luar negeri untuk memantau wilayah Indonesia itu ada kemungkinan masuk dari mana," kata Krisno di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (16/12/2021).
Baca juga: Revisi UU Narkotika Diprediksi Rampung Tahun Depan, Pecandu Narkoba Bakal Direhabilitasi
Krisno menerangkan pihaknya juga melakukan monitor terhadap tempat hiburan yang biasa menjadi peredaran narkoba saat libur Nataru. Biasanya, tempat itu menjadi peredaran narkoba jenis ganja dan sabu.
"Karena tempat hiburan dibatasi pergerakannya, bukan berarti tidak ada. Karena faktanya tetap ada gitu. Tetapi jenis narkotika tertentu itu paling mendominasi. Contohnya sabu dan ganja itu nomor 2 paling besar," jelas Krisno.
Namun demikian, kata Krisno, pihaknya juga akan melakukan monitor tempat-tempat lain yang diduga menjadi tempat penyebaran narkoba.
Baca juga: Nia Ramadhani Menangis Saat Berikan Keterangan pada Majelis Hakim Soal Konsumsi Narkoba
"Karena sering saya sampaikan bahwa Sabu itu tidak butuh tempat hiburan malam, tetapi kita pernah ungkap beberapa kali ekstasi kan. Dulu yang beberapa kali tetap diimpor dari negara negara Eropa khususnya. Nah mau kemana itu, karena ekstasi itu butuh sarana, ada musik yang keras, musik yang membangkitkan mereka tetap semangat," tukasnya.