Kolaborasi Hydrotech Metal dengan BRIN Dorong Riset dan Inovasi Pengelolaan Mineral di Indonesia
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Hydrotech Metal melakukan kolaborasi riset dan inovasi teknologi pengolahan mineral.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Teknologi pengolahan bijih nikel kadar rendah yang dimiliki PT Hydrotech Metal, Step Temperature Acid Leaching (STAL), merupakan modal bagus untuk melanjutkan riset dan inovasi teknologi pengolahan mineral lain yang ada di Indonesia.
Untuk itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Hydrotech Metal melakukan kolaborasi riset dan inovasi teknologi pengolahan mineral.
Kolaborasi dilakukan dengan penandatanganan MoU antara Plt Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, Mego Pinandito dengan Direktur Utama PT Hydrotech Metal Indonesia, Widodo Sucipto dalam rangkaian acara puncak Research and Innovation Week yang diselenggarakan oleh BRIN di Jakarta, Jumat (17/12/2021).
"Kalau potensi pasti terbuka untuk kerjasama riset di bidang manapun, dan bukan hanya riset saja, tapi sampai ke hasil akhirnya yang bisa digunakan (masyarakat). Jadi kalau sekarang hanya nikel, logam di Indonesia itu kan banyak sekali. Belum logam tanah jarang, dan lain-lain,” ujar Mego Pinandito.
Dia pun meminta agar ruang lingkup yang telah disepakati di dalam MoU tersebut bisa segera diimplementasikan.
Selain riset dan inovasi bersama di bidang teknologi pengolahan mineral, ruang lingkup yang disepakati Hydrotech Metal dan BRIN dalam MoU juga meliputi pemanfaatan fasilitas dan infrastruktur bersama di bidang teknologi pengolahan mineral, pengembangan sumber daya manusia di bidang teknologi pengolahan mineral, pengembangan dan pemanfaatan teknologi di bidang industri baterai kendaraan listrik di Indonesia, dan bidang lainnya yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Baca juga: Kepala BRIN: Data Demografi dan Kependudukan Jadi Fokus Utama BRIN
“Setelah MoU ini, ayo segera dilakukan. Jadi kalau sudah ada teknologinya (STAL), maka segera produksinya. Di dalam MoU juga sudah ada kerjasama riset, maka sudah bisa langsung melakukan riset bersama, untuk menggunakan laboratorium BRIN, atau apapun. Join research yang disiapkan BRIN itu untuk semuanya,” kata Mego Pinandito.
Direktur Utama Hydrotech Metal, Widodo Sucipto memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pihak BRIN yang telah membuka peluang untuk melakukan kolaborasi berbasis riset dan inovasi dengan berbagai pihak, termasuk salah satunya PT Hydrotech Metal Indonesia.
Baca juga: BRIN Siap Pamerkan Hasil Riset Terkini di Gelaran International Disaster Expo & Conference 2021
“Kami harap kerjasama dengan BRIN ini dapat memberikan motivasi ekstra bagi masyarakat Indonesia untuk terus berkarya, sekaligus mendorong terciptanya berbagai macam riset teknologi yang bertujuan bagi kemajuan bangsa Indonesia," kata Widodo Sucipto.
Sebagai informasi, PT Hydrotech Metal Indonesia adalah entitas bisnis yang merupakan bagian dari Trinitan Group.
Didirikan pada tahun 2020, Hydrotech Metal memiliki fokus pada kegiatan riset dan pengembangan (R&D) teknologi pengolahan mineral di Indonesia.
Baca juga: Tiga Penelitian Lintas Bidang Manfaatkan Platform Riset BRIN di Kebun Raya Bogor
Sebelumnya, Hydrotech Metal sudah menjalin kerjasama dengan Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Mineral BRIN (d/h BPPT) untuk melakukan audit terhadap Teknologi STAL, dimana hasil audit pada bulan Mei 2021 menunjukkan bahwa pada tahap proses pelindian, teknologi ini dapat menghasilkan recovery nikel 89-91% dan kobalt 90-94%.
Kemudian pada bulan Agustus 2021, Hydrotech Metal kembali melanjutkan kerjasama dengan Pusat Teknologi Material BRIN untuk mengembangkan inovasi teknologi lanjutan dari STAL, yang mampu mengolah bijih nikel langsung ke dalam bentuk battery precursor, bahkan hingga menjadi battery cathode (bahan baku baterai lithium). (*)