Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menkes Sebut Indonesia akan Tingkatkan Penggunaan Tes WGS, Inilah Perbedaan WGS dengan PCR

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, sebut Indonesia akan tingkatkan penggunaan tes WGS, inilah perbedaan WGS dengan PCR untuk deteksi Covid-19.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Menkes Sebut Indonesia akan Tingkatkan Penggunaan Tes WGS, Inilah Perbedaan WGS dengan PCR
Freepik
Ilustrasi varian Omicron - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin sebut Indonesia akan tingkatkan penggunaan tes WGS, inilah perbedaan WGS dengan PCR untuk deteksi Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Whole Genome Sequencing (WGS) akan menjadi metode pencegahan Covid-19 yang semakin ditingkat di Indonesia.

Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers virtual di YouTube Kementerian Kesehatan.

"Kami tingkatkan persentase WGS dari seluruh kasus konfirmasi yang terjadi, rencananya WGS akan kami naikkan 10 persen, sehingga pemeriksaannya akan lebih cepat," ujar Budi Gunadi, Kamis (16/12/2021).

Metode ini telah dilakukan sejak mutasi Covid-19 menyebar di Inggris pada Maret 2021 lalu.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes, dr Slamet, MHP, mengatakan upaya 3T (Testing, Tracing, Treatment) terus dilakukan.

“Temuan ini menunjukkan kemampuan dan kapasitas dari laboratorium Balitbangkes dalam melakukan metode Whole Genome Sequencing (WGS),“ ujar dr Slamet.

dr Slamet juga menjelaskan kegiatan WGS ini merupakan bagian dari kegiatan surveilans genom virus SARS-COV-2 yang telah dilakukan sejak virus ini masuk ke Indonesia.

Berita Rekomendasi

“Data hasil pemeriksaan genom ini diunggah ke repository Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID),” tambahnya, dikutip dari laman Kemenkes.

Lalu, apa itu metode Whole Genome Sequencing (WGS)? Simak penjelasan berikut.

Baca juga: Covid-19 Varian Omicron: Terdeteksi di 89 Negara, Indonesia Ada 3 Kasus

Whole Genome Sequencing (WGS)

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron.
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron. (Freepik.com)

Whole-genome sequencing (WGS) adalah metode komprehensif untuk menganalisis seluruh genom, dikutip dari illumina.com.

Metode ini telah berperan dalam mengidentifikasi kelainan bawaan, mengkarakterisasi mutasi yang mendorong perkembangan kanker, dan melacak wabah penyakit.

Keunggulan dari metode ini adalah kemampuan untuk menghasilkan data dalam jumlah besar dengan pengurutan genom manusia, sehingga dapat melihat varian virus.

Pengurutan seluruh genom merupakan alat yang ampuh untuk penelitian genomik.

Selain itu, sifat fleksibel dan skalabel dari teknologi pengurutan generasi berikutnya (NGS) membuat metode ini juga berguna untuk mengurutkan spesies apapun, misalnya ternak, tanaman, atau mikroba terkait penyakit yang penting secara pertanian.

WGS dapat memberikan data yang lebih rinci dan tepat untuk mengidentifikasi wabah dibandingkan dengan teknik standar yang saat ini digunakan, dikutip dari cdv.gov.

Dengan menggunakan pengurutan seluruh genom, temuan terbaru menunjukkan beberapa bakteri yang tampak berbeda sebenarnya berasal dari sumber yang sama.

WGS telah membantu mengidentifikasi varian bakteri dan virus lebih cepat.

Pengurutan seluruh genom adalah cara yang cepat dan terjangkau untuk mendapatkan informasi detail tentang bakteri hanya dengan satu tes.

Saat ini, proses untuk mengidentifikasi bakteri dan virus menggunakan WGS akan sangat meningkatkan efisiensi serta melakukan pengawasan infeksi.

Baca juga: Kemenag Tunda Pemberangkatan Jemaah Umrah Karena Omicron, Sapuhi: Pemerintah Nggak Mengerti Kami

Baca juga: Omicron Lebih Menular Dari Varian Delta, Jenis Masker Apa yang Bisa Menangkalnya? Ini Kata Ahli

Polymerase Chain Reaction (PCR)

Pemain bulu tangkis peserta Indonesia Masters 2021 menjalani tes PCR di lantai 3 Lotus Room, Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Senin (15/11/2021).
Pemain bulu tangkis peserta Indonesia Masters 2021 menjalani tes PCR di lantai 3 Lotus Room, Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Senin (15/11/2021). (Ramadhan L Q/wartakota)

Menurut informasi dari laman genome.gov, Polymerase chain reaction (PCR) adalah teknik laboratorium yang digunakan untuk mengamplifikasi sekuens DNA.

Metode ini melibatkan penggunaan sekuens DNA pendek yang disebut primer untuk memilih bagian genom yang akan diamplifikasi.

Penggunaan metode ini yaitu dengan cara suhu sampel dinaikkan dan diturunkan berulang kali untuk membantu enzim replikasi DNA menyalin urutan DNA target.

Teknik ini dapat menghasilkan satu miliar salinan urutan target hanya dalam beberapa jam.

Sayangnya, metode PCR tidak dapat mendeteksi varian lain Covid-19 yang kemungkinan masih akan mengalami mutasi.

Sehingga, metode ampuh saat ini untuk mendeteksi infeksi varian Covid-19 Omicron adalah WGS.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Covid- 19

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas